Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
KETUA Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal Edy Halim mengatakan, tantangan perlindungan konsumen di era perkembangan teknologi kian pelik. Berbagai kebaruan yang dihadirkan dan dimanfaatkan konsumen menurutnya sulit untuk diprediksi dan dicerna oleh regulasi.
"Karena perubahan begitu cepat. Landkap bisnis berubah, proses bisnis berubah. Maka definisi lama mengenai perlindungan konsumen itu bergeser, termasuk pelanggaran perlindungan konsumen," ujarnya dalam perayaan HUT Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) secara virtual, Kamis (27/5).
Baca juga: Usai Gerhana Bulan Banjir Rob Landa Kampung Wuring
"Saya memahami ada yang namanya kedaulatan konsumen, dan itu bisa dicapai bila sektor publik, sektor swasta, dan sektor ketiga seperti lembaga-lembaga masyarakat itu memiliki tempat secara proporsional," sambungnya.
Tantangan persoalan konsumen saat ini dihadapkan oleh digitalisasi. Rizal bilang, untuk mengokohkan kedaulatan perlindungan konsumen, maka perlu ada pemecahan masalah yang hanya bisa dilakukan dengan melibatkan tiga sektor itu.
Dalam hal itu BPKN memainkan peran untuk merekatkan hubungan antara tiga sektor tersebut. Terbukanya ruang komunikasi antara pihak terkait menjadi kunci penemuan solusi, bukan sebaliknya.
Rizal juga tidak sepakat bila menjamurnya Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) di Indonesia merupakan ajang untuk saling sikut. Justru, kata dia, banyaknya LPKSM di Tanah Air menunjukkan partisipasi aktif masyarakat soal perlindungan konsumen.
Dari catatan BPKN, setidaknya ada sekitar 800 LPKSM yang tersebar di Indonesia, 500 di antaranya berstatus tidak aktif dan menyisakan sekitar 300 LPKSM. Hal itu disayangkan, tapi Rizal menilai itu indikator kuat masyarakat sadar soal perlindungan konsumen.
"Itu addalah indikator kesadaran masyarakat yang tinggi. Itu semangat dari tumbuh-kembangnya LPKSM. Karena ada hal yang tidak bisa terselesaikan oleh private sector, public sector, maupun sektor ketiga," jelasnya.
"Kalau saya meninginkan agar budaya partisipasi pada kontrol situasi pasar itu membaik. Kehadiran LPKSM itu agar program pemerintah terakselerasi dengan baik. Bukan mereduksi," pungkasnya. (OL-6)
Fokusnya bukan hanya menjual produk, tetapi membangun pengalaman tidur sehat melalui bahan bebas logam berat, desain ergonomis, dan inovasi berkelanjutan.
Identitas mesin kini menjadi bagian integral dalam ekosistem digital Indonesia—dari aplikasi perbankan, sistem pemerintahan, hingga layanan e-commerce.
Menurutnya, ada lima hal yang ditekankan bagi peserta yakni multimedia dan broadcasting, mikrotik, psikologi pendidikan, teknologi artificial intelligence (AI), dan jurnalistik.
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau Sspace terus merealisasikan ekspansi bisnis ke segmen event and exhibition. Itu dilakukan melalui tranformasi Sspace Musik dari TV Kereta ke ruang publik.
Ketua IBLAM School of Law, Prof Angkasa menegaskan bahwa pendidikan hukum tidak bisa stagnan di tengah era yang bergerak cepat.
Tidak hanya memberikan training, Coding Camp juga akan mendukung penyerapan kerja para lulusan melalui Event Bursa Kerja daring.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved