Saat Ini Astra Lebih Suka Invest di Startup ketimbang Bank

Fetry Wuryasti
25/5/2021 14:35
Saat Ini Astra Lebih Suka Invest di Startup ketimbang Bank
Pekerja melintas di Menara Astra(Antara/Hafidz Mubarak)

PT Astra International Tbk (ASII) terus menambah investasi ke perusahaan-perusahaan teknologi digital di Indonesia.

Setelah menyuntik sebesar US$250 juta (Rp3,5 triliun, kurs Rp 14.000 per dolar AS) ke SuperApp seperti Gojek, Astra berlanjut memperluas investasi mereka ke startup perusahaan digital layanan kebutuhan bahan makanan Sayurbox senilai US$5 juta (Rp71,5 miliar, kurs Rp 14.300) dan ke jasa medis Halodoc senilai US$35 juta (Rp500,5 miliar).

Head of Investor Relations Astra International, Tira Ardianti mengatakan perusahaan terus melihat berbagai potensi untuk berpartisipasi di ekonomi digital, salah satunya berinvestasi di startup-startup.

"Secara bisnis modelnya kami suka, kemudian punya prospek yang baik, sejalan dengan visi misi kami, dan memiliki potensi sinergi, dapat membantu agenda digitalisasi grup Astra, dimana secara falsafahnya Astra ingin berinvestasi untuk jangka panjang. Yang paling penting kami melihat akan ada added value yang diberikan buat Indonesia. ujar Tira dalam Workshop Wartawan Pasar Modal, Selasa (25/5).

Perusahaan belum akan memberikan informasi terkait rencana investasi ke perusahaan digital lainnya. Dia katakan, Astra akan selalu menjajaki kesempatan yang ada, dengan melihat perkembangan digital.

"Apakah Astra akan sukses dan bisa menambah lebih banyak lagi atau tidak, itu tentunya adalah sesuatu yang kita cermati, pelajari, dan monitor terus dari waktu ke waktu," kata Tira.

Sementara itu, terkait dengan kemungkinan kembali berinvestasi di bisnis perbankan, Tira mengatakan perseroan masih terus mencermati perkembangan ekonomi dan industri perbankan.

Diketahui, di tahun 2020, Astra telaj menjual kepemilikan saham di bisnis perbankan yaitu di Bank Permata. Saat ini fokus perusahaan lebih untuk jasa keuangan sektor ritel.

"Apakah Astra nanti kembali masuk ke bisnis perbankan, saya tidak bisa jawab saat ini. Tapi yang bisa saya sampaikan Astra itu selalu mengkaji strategi bisnis dari waktu ke waktu," kata Tira.

Strategi bisnis perusahaan akan selalu menyesuaikan dengan dinamika ekonomi dan perkembangan industri, termasuk potensi bank digital.

"Banyak artikel berbicara mengenai fungsi cabang bank yang akan semakin berkurang karena semua sudah go digital. Ini adalah sesuatu yang dipelajari tim dari Astra, kemudian memberi masukan kepada manajemen untuk melihat arahan strategi ke depan. Kami tidak pernah tertutup untuk peluang pada bisnis ini dan terus sustainable dalam jangka panjang," kata Tira. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya