Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Tetap Bertumbuh Positif di Masa Penuh Tantangan

Mediaindonesia.com
10/5/2021 16:45
Tetap Bertumbuh Positif di Masa Penuh Tantangan
Sejumlah siswa belajar secara daring dengan memanfaatkan akses internet gratis dari Pemprov DKI Jakarta(ANTARA/M RISYAL HIDAYAT )


PANDEMI covid-19 yang melanda Indonesia lebih dari satu tahun terakhir dan banyak negara lain di dunia memang telah mengguncang banyak sektor kehidupan, terutama di dunia usaha. Banyak usaha yang merugi atau bahkan gulung akibat wabah berkepanjangan tersebut.

Namun di sisi lain, pandemi covid juga memunculkan kebiasaan baru di tengah masyarakat. Untuk mencegah penularan virus korona pemerintah memang memberlakukan berbagai pembatasan. Namun kini masyarakat pun mulai terbiasa melakukan segalanya dari rumah, mulai dari belajar, bekerja, samapi berbelanja. Untuk itu memang dibutuhkan jaringan internet.

Baca juga: BKKBN : Internet Masih Menjadi Kendala Pendataan Keluarga

Di sinilah perusahaan penyedia internet mendapat keuntungan. PT Link Net Tbk, misalnya. Mereka berhasil menambahkan jumlah pelanggan di FY2020 sebanyak 171 ribu, naik 25% menjadi 839 ribu pada FY2020. Perseroan menambah 211 ribu home passes ke dalam jaringannya, menjadikan total home passes sebesar 2,68 juta. Pada FY2020, Link Net mencapai tingkat penetrasi jaringan tertinggi sebesar 31,3%. Pendapatan Rata-rata per Pelanggan (ARPU) stabil pada Rp364 ribu untuk FY2020.  

Menurut Presiden Direktur dan CEO Perseroan, Marlo Budiman dalam beberapa tahun terakhir, pihaknya memang mulai melihat perubahan perilaku konsumen yang menyebabkan peningkatan akan fixed line broadband. "Dengan adanya pandemi covid-19 di masyarakat, kami melihat perubahan perilaku berjalan dengan pesat. Perubahan seperti work from home, learn from home, penggunaan ecommerce dan pertumbuhan layanan tele-medicine kemungkinan besar akan tetap ada di masa depan. Perubahan perilaku ini akan menuntun pada peningkatan kebutuhan akan internet berkecepatan tinggi tanpa batas."

Link Net, kata dia membukukan pendapatan sebesar Rp4,05 triliun pada FY2020, bertumbuh 7,8% Year on Year. EBITDA meningkat 11,3% pada FY2020 menjadi Rp2,3 triliun, dengan marjin EBITDA sebesar 56,9%. Pendapatan per saham meningkat 9,3% pada FY2020 menjadi Rp340 per lembar saham. Laba Bersih meningkat 5,3% pada FY2020 menjadi Rp942 miliar dengan marjin Laba Bersih pada 23,3%.

Pada 4Q2020, Pendapatan meningkat 10,7% menjadi Rp1,09 triliun dibandingkan dengan 4Q2019. Pendapatan per kuartal meningkat 7% pada 4Q2020 dibandingkan dengan 3Q2020. EBITDA pada 4Q2020 tercatat Rp668 miliar, bertumbuh 48,4% dibandingkan dengan 4Q2019. Per kuartal, EBITDA meningkat 15,4% pada 4Q2020 dibandingkan dengan 3Q2020. Marjin EBITDA pada 4Q2020 tercatat 61%. Laba Bersih pada 4Q2020 meningkat 99,5% menjadi Rp243 miliar dibandingkan dengan 4Q2019.

Link Net akan membayar dividen dengan total berkisar antara Rp283 miliar untuk FY2020 atau sebesar 30% dari Laba Bersih. Pembayaran dividen akan diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Link Net. "Pada 2020, Link Net memulai proses migrasi kabel jaringan kami ke tiang infrastruktur kami sendiri untuk mencapai kemandirian infrastruktur," cetus Marlo.

Target Perseroan adalah untuk memindahkan 60.000-65.000 tiang pada 2020 dan hingga akhir  2020, Link Net telah memindahkan 65.100 tiang ke infrastruktur sendiri. "Sejalan dengan misi kami untuk memperkuat tata kelola perusahaan di segala tingkatan, pada 2020, kami menunjuk kantor akuntan publik terkemuka, Ernst & Young sebagai auditor kami. Ernst & Young mengaudit laporan keuangan kami di 2020 dan kami menantikan kerja sama yang baik dengan mereka di tahun tahun yang akan datang."

"Untuk meningkatkan kontribusi kami terhadap Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (ESG), kami bekerja sama dengan organisasi penilai ESG bernama EcoVadis untuk mengevaluasi keseluruhan bisnis kami. Hasil evaluasi menunjukkan indikator apa yang sudah kami penuhi serta indikator mana yang masih perlu kami perbaiki. Untuk menjamin pertumbuhan yang konsisten di masa depan, kami juga bekerja sama dengan perusahaan konsultasi ESG global untuk membantu kami membuat dan menjalankan kerangka ESG kami selama 3 tahun ke depan," kata Marlo lagi.

Secara keseluruhan,  lanjut dia, 2020 adalah tahun yang kuat untuk bisnis mereka walaupun penuh tantangan akibat pandemi. "Kami meningkatkan total pelanggan sebesar 25% dan pelanggan baru ini akan terus berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan pada 2021 dan seterusnya. Proyek migrasi kami berjalan sesuai jadwal, memiliki pendanaan yang cukup, berada di bawah anggaran dan setelah selesai pada pertengahan tahun 2022, biaya sewa rental akan hilang dan akan meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan kami. Kami melihat pertumbuhan pendapatan yang positif pada unit bisnis di kota-kota di luar Jakarta dan kami berharap hal ini akan terus berlanjut hingga tahun 2021 dan seterusnya. Saya menantikan kesempatan lainnya untuk melaporkan kesuksesan kami selama tahun 2021.” (RO/A-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik