PANDEMI telah mengubah pola perilaku masyarakat Indonesia dalam aktivitas jual-beli yang biasanya dilakukan secara langsung atau tatap muka, sekarang banyak masyarakat Indonesia yang beralih melakukan jual-beli secara online melalui e-commerce.
Begitu pula perilaku masyarakat dalam pembayaran (payment). Head of Business Analytics Department, Enterprise Data Management Group Bank Mandiri Handika Fakhrizal Hakim mengungkapkan, transaksi cashless melalui Mandiri Online Platform menunjukkan peningkatan 60-70 persen.
"Tren pengeluaran saat pandemi didasarkan adanya pembatasan dan imbauan untuk tetap di rumah. Sekarang kami bisa membawa semua itu ke rumah,: kata Handika dalam keterangan tertulisnya.
Melihat tren belanja daring yang meningkat, Bank Mandiri menjalin kolaborasi dengan IYKRA, lembaga yang fokus pada pengembangan data untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih menarik di platform e-commerce Bank Mandiri.
Kolaborasi itu juga melibatkan peserta IYKRA Data Fellowship, yang merupakan salah satu program IYKRA yaitu full-scholarship data training program, Kolaborasi berbasis riset itu memberikan rekomendasi kepada merchants atau pelaku bisnis e-commerce agar tetap bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan performa bisnisnya.
Baca juga : UMKM Ujung Tombak Perekonomian Indonesia
"Dalam ekosistem e-commerce tersebut, untuk merchant artinya mereka akan lebih mudah menawarkan pilihan pembayaran dan lebih aman kepada customernya agar semakin yakin dan nyaman," kata Grace Winnee Malia S , Head of Information Management Department, Enterprise Data Management Group Bank Mandiri.
Grace mengatakan, platform e-commerce dan perbankan merupakan entitas yang tidak terpisahkan karena keduanya saling terkait dan membutuhkan.E-commerce sebagai penyedia barang dan jasa, sementara perbankan merupakan solusi pembayaran dari transaksi e-commerce.
CEO IYKRA Fajar Jarman mengatakan, kolaborasi dengan Bank Mandiri itu merupakan implementasi kolaborasi triple helix innovation, yaitu sinergi antara proses pengembangan talent di akademi dibawa ke industri dan harapannya bisa dapat berguna juga untuk pemerintah dan publik secara umum.
"Kami ingin mendorong budaya riset di industri, khususnya menggunakan pendekatan data science, dan menurut kami ini kali pertama perusahaan lokal berkolaborasi mengeluarkan white paper dengan basis data dari big data di Banking secara real," ujarnya. (RO/OL-7)