Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Pengusaha Harus Jadi Problem Solver di Tengah Masyarakat

Ghani Nurcahyadi
27/4/2021 19:15
Pengusaha Harus Jadi Problem Solver di Tengah Masyarakat
Ilustrasi pengusaha(Iustrasi)

HAL paling utama  yang harus tertanam dalam mindset seorang pebisnis adalah menjadi problem solver atau solution maker.  Dengan terlatih memberikan solusi,  ia akan terpacu untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif yang merupakan karakter pengusaha. Pun dalam jiwa seorang sociopreneur. 

CEO dan Founder Wahyoo Peter Shearer mengatakan, bisnis harus memberikan dampak terhadap orang lain di sekitarnya. 

Sebagai seorang pelaku sociopreneurship, Peter mengaku karakter solution maker adalah tuntutan yang harus ia hadapi saat memberikan pendampingan kepada para mitra Wahyoo. Namun justru dengan terbiasanya mencari solusi,  mereka terpacu menjadi lebih kreatif dan inovatif yang  semakin memperkuat karakter  dan jiwa pengusaha mereka.  

"Kita harus melihat  setiap masalah untuk dihadapi, bukan dihindari. Inilah yang membentuk jiwa pengusaha kita,” katanya dalam diskusi virtual sociopreneur discussion series ke-4 

Secara teori, Peter sudah membuktikan rekomendasi sebuah riset, bahwa bisnis yang memiliki tujuan baik akan lebih mudah mendapatkan customer. Termasuk hasil riset lain yang menyatakan bahwa   karyawan pada perusahaan yang memliki dampak social baik, akan lebih bersemangat dan memiliki motivasi lebih tinggi dalam berkarya.

Dan dengan dukungan customer serta karyawan secara internal, tidak heran jika perusahaan dengan karakter tersebut bisa berputar lebih cepat dibanding kompetitornya. 

Baca juga : Hannover Messe 2021 Buka Peluang Pelaku Usaha RI ke Pasar Global

“Karena itu, kalau mau bisnis, buatlah bisnis  yang bertujuan untuk memberikan dampak positif kepada banyak orang,” tegasnya.

Peter menambahkan, pengusaha harus memliki mindset seperti dokter yang melakukan diagnose untuk mencari tahu apa penyakit/proble  yang diderita pasien. Jika problem tersebut berhasil dicarikan solusi, Peter yakin ‘pasien’ bersedia membayar berapapun asal masalah mereka teratasi.

Karena itu, Wahyoo juga menyediakan fitur yang memudahkan para pemilik warung dalam mengelola keuangan mereka. Jamak dipahami, salah satu kebocoran bisnis warung makanan segmen kelas bawah seperti warteg adalah banyaknya konsumen yang berutang. Untuk mengatasi masalah ini, Wahyoo menyediakan fitur yang membantu mengingatkan masa jatuh tempo setiap pengutang. 

“Harapan kami sih, bisnis mereka bisa berjalan  layaknya resto modern,” ujar Peter.

Socioprenuer Nadia Hasna Humaira mengatakan, saat seseorang membangun bisnis, pada dasarnya ia sedang membangun orang dan kemudian orang tersebut membangun bisnis. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa pada dasarnya sifat dasar manusia adalah saling menjaga. 

"Saya sangat setuju dengan pernyataan Richard Branson bahwa jika Anda tidak membuat perbedaan dalam kehidupan orang lain, maka Anda tidak boleh berbisnis,” ujarnya menyitir ketegasan sang legenda bisnis itu. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik