Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Holding BUMN Ultramikro Tingkatkan Integrasi UMKM

M. Iqbal Al Machmudi
19/4/2021 11:12
Holding BUMN Ultramikro Tingkatkan Integrasi UMKM
Perajn memproduksi kerajinan rotan di kawasan Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (14/5/2020).(Antara)

PEMBENTUKAN holding BUMN ultramikro dipercaya dapat meningkatkan integrasi pelaku UMKM di Indonesia. Hal ini akan berdampak signifikan terhadap upaya pelaku UMKM meningkatkan daya saing dan merambah pasar internasional.

Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Arief Mulyadi mengatakan tujuan utama pembentukan holding ultramikro adalah mengintegrasikan atau membentuk ekosistem pembiayaan sekaligus bisnis pelaku UMKM.

Melalui keberadaan holding, ekosistem UMKM akan terbentuk dan ini akan membawa dampak berantai terhadap seluruh pelaku usaha mikro, kecil, bahkan ultramikro.

Alasannya, keberadaan ekosistem membuat setiap pelaku UMKM bisa saling mendukung dan berkolaborasi untuk meningkatkan produksi dan penjualan barang/jasa masing-masing.

"Ekosistemnya tentu akan menjadi lebih besar. Pelaku ultramikro dapat menjalin kerja sama dengan pelaku usaha menengah, bahkan korporasi, secara langsung. Bahkan ini justru yang akan membuka peluang ekspor lebih baik lagi," ujar Arief, Senin (19/4).

Menurut Arief, mayoritas pelaku usaha ultramikro saat ini masih memiliki kemampuan terbatas untuk berintegrasi dan melakukan kerja sama dengan pebisnis lain di luar kelompoknya. Melalui kehadiran holding BUMN ultramikro, peluang kolaborasi ini terbuka.

Kemunculan peluang ini dimungkinkan karena nantinya PNM akan terintegrasi dalam holding bersama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan PT Pegadaian (Persero), maka pengelolaan serta pemberdayaan pelaku UMKM bisa dilakukan bersama-sama.

"Keberadaan holding BUMN ultramikro juga akan membuat integrasi data menjadi lebih baik. Pengelompokan sektor usaha akan jauh lebih kuat dan bisa melibatkan semua kelompok usaha," ucapnya.

Dengan basis data yang bagus dan kuat itu, ke depannya PNM bisa memiliki data komoditas mana saja yang dibutuhkan oleh korporasi besar atau menengah.

Kebutuhan ini bisa dimanfaatkan PNM untuk membantu pelaku ultramikro yang diberdayakan agar mampu memproduksi barang sesuai data yang ada.

"Kalau pun komoditas (yang dibutuhkan pelaku usaha besar dan menengah) ini tidak ada dalam daftar nasabah kami, kami bisa ekspansi mendorong pelaku usaha baru untuk menjadi pemasok, dan kami pun punya kesempatan meningkatkan nasabah kami," sebutnya.

Sejak PNM Mekaar berdiri awal 2016 hingga Maret 2021, PNM memiliki akumulasi data nasabah ultra mikro peserta program Mekaar sebanyak 10,7 juta orang. Dari jumlah tersebut, ada 8,92 juta nasabah aktif yang tengah menjalani pemberdayaan dan menerima pembiayaan dari PNM.

"Rata-rata pertumbuhan nasabah PNM per harinya mencapai 14-15 ribu orang. Jumlah ini berpotensi meningkat pasca holding BUMN ultramikro terbentuk nanti," pungkasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya