Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mendorong gerakan mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui program pekarangan pangan lestari (P2L).
Gerakan ini merupakan solusi pemenuhan pangan keluarga yang sehat dan kaya akan kandungan gizi baik, sehingga mampu menekan angka stunting.
Menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Agung Hendriadi, P2L merupakan salah satu upaya manifestasi penguatan ketahanan pangan yang meliputi tiga aspek yaitu penguatan ketersediaan pangan, aksesibilitas pangan, dan penguatan pemanfaatan pangan,
“Jadi kita dorong masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) sehingga mendukung upaya penurunan angka stunting kita. Itu sangat tergantung pada penguatan pemanfaatan pangan,” ujar Agung.
Dia juga menambahkan, bahwa di era pandemi ini masyarakat perlu didorong tidak hanya mampu memproduksi pangan sendiri dari pekarangan, tetapi juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga.
Peneliti pada Badan Litbang Kementan, Indarti Puji Lestari mengatakan bahwa gerakan P2L bisa dimulai dengan mengenali cara dan media tanam yang baik dan benar. Salah satunya dengan menerapkan konsep microgreen.
"Budidaya microgreen itu banyak dilakukan dalam ruangan pencahayaan lampu dan media tanam hidroponik, sehingga mampu mempengaruhi nutrisi kualitas benih," ujar Indarti dalam webinar Berkebun di era new normal Covid-19, Kamis (15/4/2021).
Menurut Indarti, konsep tanam microgreen memiliki keunggulan pada umur panen yang lebih cepat. Kemudian penggunaan air yang lebih sedikit, lalu tanpa pengaruh iklim dan media tanah serta hemat tempat dan memiliki tingkat kesuburan yang tinggi.
"Produk baru dipanen muda 7-14 hari HST dan daun segi pertama muncul. Dari situ tampilan lebih menggoda mungil dan kaya warna, kemudian juga sensasi rasa baru dan kandungan nutrisi yang cukup tinggi," katanya.
Dalam webinar yang sama, perajin sekaligus pekebun edible flowers, Eva Lasti Apriyani Madarona mengatakan bahwa konsep microgreen sangat cocok dalam mengembangkan peluang usaha tanaman hias, khususnya edible flowers yang bisa dikonsumsi masyarakat.
"Edible flower itu adalah bunga bunga yang bisa dimakan, tapi tidak beracun. makanya tanpa pestisida dan bahan kimia. Pengembangan bisnis bunga ini cocok dan sejalan dengan konsep microgreen," katanya.
Secara singkat, Eva mengatakan, edible flowers memiliki manfaat yang besar, khususnya bagi kesehatan. Misalanya, bunga ini mampu menghasilkan serat banyak dan memiliki warna warni yang bagus untuk dioksida. Artinya, kata dia, edible flowers sangat bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan, batuk, radang, kantung kemih dan menghaluskan kulit.
"Nah, untuk cara mengkonsumsi edibel flowers jangan asal makan. Misalnya makan tanaman yang ada di pinggir jalan itu rentan terkena kimia dari asap knalpot dan debu debuan. Jadi harus ada konsep budidaya tanam yang baik," katanya.
Eva menambahkan, peluang bisnis bunga edible flowers sangat besar karena sudah memiliki pasar tetap. Apalagi saat ini banyak restoran dan hotel sudah membuka akses beli dengan permintaan yang besar.
"Peluang usaha edibel flowers itu sangat besar, karena bunganya bisa kita jual, bibitnya bisa dijual atau mengolah jadi puding dan kue kue lain. yang penting orang tau dulu kita punya apa," tutupnya. (RO/OL-09)
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
PROGRAM Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) diharapkan dapat disinergikan dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2025 ini diikuti oleh 12 kelompok tani.
Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pengelolaan komoditas hortikultura melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Dibentuknya KWT ini bisa meningkatkan perekonomian keluarga melalui pekarangan.
Dampak krisis ekonomi global sudah mulai dirasakan saat ini.
Pengembangan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) diinisiasi Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan NTB selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) dari Program SIMURP
Bacapres Ganjar Pranowo menyatakan setiap keluarga Indonesia mempunyai hak untuk bisa mewujudkan kedaulatan pangan. Hal itu disampaikan Ganjar usai berkunjung ke Taman Agro Eduwisata
Melalui ilmu dan pendekatan yang tepat, pekarangan bisa menjadi sarana pengungkit ekonomi keluarga, sekaligus pencapaian lingkungan yang nyaman
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved