Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Impor Indonesia Naik 26,55% pada Maret 2021

M. Ilham Ramadhan Avisena
15/4/2021 13:44
Impor Indonesia Naik 26,55% pada Maret 2021
Ilustrasi(Dok.MI)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada Maret 2021 sebesar US$16,79 miliar, naik 26,55% dari Februari 2021 (month to month/mtm) yang sebesar US$13,26 miliar. Kenaikan juga terjadi bila dibandingkan dengan periode sama di 2020 (year on year/yoy) yakni 25,73% lantaran nilai impor kala itu hanya US$13,35 miliar.

Kepala BPS Suharihyanto dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (15/4) bilang, kenaikan nilai impor tersebut melanjutkan tren pertumbuhan impor sejak awal 2021.

“Impor pada Maret ini tumbuh menggembirakan, nilainya adalah sebesar US$16,79 miliar. Ini tumbuh tinggi, dua digit. Jadi, impor Indonesia mengalami kenaikan, pertumbuhannya positif sejak bulan lalu dan sekarang kenaikannya juga lebih tinggi,” tuturnya.

Kenaikan impor terjadi karena adanya peningkatan impor migas maupun non migas. Tercatat pada Maret 2021 impor migas sebesar US$2,28 miliar, lebih tinggi 74,74% dari nilai impor Februari 2021 yang sebesar US$1,30 miliar dan lebih tinggi 41,87% dari nilai impor Maret 2020 yang hanya US$1,61 miliar.

Begitu pula dengan impor non migas, tercatat nilainya pada Maret 2021 mencapai US$14,51 miliar, lebih tinggi 21,30% dari Februari 2021 yang sebesar US$11,96 miliar dan lebih tinggi 23,52% dari Maret 2020 yang tercatat US$11,74 miliar.

Baca juga: Perubahan BKPM Jadi Kementerian Sudah Terprediksi

Suhariyanto menambahkan, kenaikan impor pada Maret juga cukup menggembirakan lantaran kenaikan itu terjadi di semua sektor berdasarkan penggunaannya. Tiga kelompok impor barang berdasarkan penggunaannya itu mencatatkan pertumbuhan yang positif.

Tercatat impor konsumsi mengalami pertumbuhan 15,51% (mtm) dan 13,40% (yoy) dengan nilai impor sebesar US$1,41 miliar pada Maret 2021. Kenaikan impor konsumsi terjadi karena adanya peningkatan impor vaksin untuk manusia yang berasal dari Tiongkok.

“BPS mencatat nilai impor vaksin untuk manusia Maret ini adalah US$178,7 juta, naik 102,5% dari bulan lalu. Kalau dilihat selama triwulan I total impor vaksin US$443,4 juta, naik 1.315%,” jelas Suhariyanto.

Lalu nilai impor bahan baku penolong tercatat US$12,97 miliar pada Maret 2021, tumbuh 31,10% (mtm) dan 25,82% (yoy). Sedangkan impor barang modal tercatat sebesar US$2,41 miliar, tumbuh 11,85% (mtm) dan 33,70% (yoy).

“tentunya kita berharap bahwa kenaikan pertumbuhan dua digit, baik yang terjadi di bahan baku maupun barang modal ini menunjukkan geliat manufaktur dan investasi mulai pulih kembali di bulan ini dan kita harapkan ini terjaga di triwulan II dan berikutnya, sehingga ekonomi Indonesia bisa pulih di 2021,” kata Suhariyanto.

Sedangkan secara kumulatif, pada triwulan I 2021 ini total nilai impor Indonesia tercatat US$43,38 miliar, naik 10,76% bila dibandingkan dengan periode sama di 2020 yang hanya US$39,17 miliar.

Komoditas mesin dan perlengkapan elektrik mendominasi impor pada triwulan pertama 2021 sebesar US$5,56 miliar dengan sharenya 14,54% dan diikuti dengan mesin dan peralatan mekanis sebesar US$5,56 miliar dengan share 14,53%.

“Jadi tentu ini mengindikasikan bahwa peningkatan impor bahan baku menunjukkan geliat manufaktur yang bergerak dan barang modal kita harapkan berpengaruh pada komponen investasi yang ada di PDB (Produk Domestik Bruto),” pungkas Suhariyanto. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya