Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Produksi Beras Diprediksi Naik Jadi 29,97 Juta Ton hingga Agustus

M Ilham Ramadhan Avisena
01/7/2025 13:31
Produksi Beras Diprediksi Naik Jadi 29,97 Juta Ton hingga Agustus
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam jumpa pers Berita Resmi Statistik di Jakarta, Selasa (1/7/2025).(Antara)

BADAN Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi beras Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2025 mencapai 29,97 juta ton, naik 14,09% dibanding periode yang sama tahun lalu. Kenaikan itu sejalan dengan prediksi peningkatan luas panen dan produksi padi di tengah curah hujan yang diperkirakan relatif mendukung pertanaman.

"Produksi beras sepanjang Januari hingga Agustus 2025 diperkirakan akan mencapai 29,97 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 3,08 juta ton atau 14,09% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Selasa (1/7). 

Pada Mei 2025, produksi padi diperkirakan mencapai 4,98 juta ton gabah kering giling (GKG), turun 22,74% dibanding Mei 2024. Namun potensi produksi Juni-Agustus diprediksi mencapai 14,03 juta ton GKG, naik 13,94% dibanding tahun lalu. Total produksi padi hingga Agustus 2025 diperkirakan sebesar 43,34 juta ton GKG atau naik 14,11%.

Adapun luas panen padi tercatat 0,98 juta hektare, turun 22,13% dibandingkan Mei 2024. Namun potensi luas panen pada Juni hingga Agustus diperkirakan meningkat menjadi 2,77 juta hektare, atau naik 13,05% dibanding periode sama tahun lalu. 

Secara kumulatif, imbuh Pudji, luas panen padi Januari-Agustus 2025 diperkirakan mencapai 8,24 juta hektare, tumbuh 13,22% secara tahunan.

Sebaran potensi panen sepanjang Juni-Agustus 2025 diperkirakan terkonsentrasi di wilayah sentra produksi, antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Di Sumatra, daerah penghasil utama meliputi Sumatra Utara, Sumatra Selatan, dan Lampung. Sedangkan wilayah lain seperti Sulawesi Selatan, NTB, NTT, dan Kalimantan Selatan juga diproyeksikan berkontribusi signifikan. (Mir/I-1) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik