Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Data CVR SJ-182 Diunduh, Percakapan 2 Jam Terungkap

Insi Nantika Jelita
13/4/2021 13:58
Data CVR SJ-182 Diunduh, Percakapan 2 Jam  Terungkap
Petugas KNKT mengangkat cockpit voice recorder usai ditemukan di perairan Kepulauan Seribu ke Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Rabu (31/3).(Antara)

KETUA Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT Soerjanto Tjahjono mengungkapkan pihaknya telah berhasil mengunduh data kotak hitam atau black box berupa Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Kamis (1/4) lalu.

Menurut Soerjanto, pihaknya berhasil mendapatkan rekaman percakapan selama dua jam termasuk percakapan penerbangan yang mengalami kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu (9/1) lalu. Pihaknya mengaku berhasil mengunduh seluruh 4 channel dari CVR, akan tetapi pada channel 4 pada CVR mengalami gangguan.

"Meski demikian, rekaman yang ada tersebut, telah menambah data penting bagi investigasi yang hasiliny nanti akan disampaikan dalam laporan akhir (final report)," jelas Soerjanto dalam keterangan resmi kepada wartawan, Selasa (13/4).

Soerjanto menegaskan, hingga saat ini, proses investigasi masih terus dilakukan oleh tim KNKT disertai dengan proses penelitian yang mendetil. KNKT menegaskan bahwa setelah ditemukannya semua bagian black box ini memberikan titik terang untuk dapat mengusut penyebab terjadinya kecelakaan yang meluluhlantakkan seluruh isi pesawat.

Secara kronologi KNKT menjabarkan insiden kecelakaan pesawat SJ-182 dalam rute penerbangan Bandar Udara Internasional Soekano-Hatta, Jakarta tujuan Bandar Udara Intenasional Supadio, Pontianak menggunakan pesawat udara Boeing 737-500 registrasi PK-CLC nomor penerbangan SJ-182 dengan diawaki oleh 2 pilot, 4 awak kabin dan 56 penumpang.

Tiga hari pascakecelakaan yaitu pada 12 Januari 2021, tim SAR gabungan berhasil menemukan flight data recorder (FDR) dan hasil data yang telah diolah oleh KNKT telah diumumkan kepada publik melalui laporan awal investigasi (preliminary report) pada 10 Februari 2021.

Pada 26 Januari 2021 sampai dengan 14 Februari 2021, tim KNKT bersama dengan tim penyelam dari Pulau Pari (Kepulauan Seribu) melanjutkan pencarian CVR dengan pembuatan perimeter 50×50 meter di bawah air oleh para penyelam. Proses pencarian CVR juga disebut melibatkan metode penyemprotan lumpur di sekitar penemuan FDR oleh para penyelam, namun demikian proses ini tidak mendapatkan hasil.

Lalu, pada 22 Februari sampai dengan 12 Maret 2021, tim KNKT berkoordinasi dengan pihak PT. Sriwijaya Air untuk penggunaan metode penyedotan lumpur atau Trailing Suction Hopper Dredger (TSHD) oleh kapal King Arthur 8 yang saat itu masih berada di Teluk Lamong (Pacitan) Jawa Timur sebelum pelaksaan penyedotan lumpur.

Tim penyelam yang dipimpin KNKT menyelam untuk pembersihan area dengan mengangkat puing-puing pesawat yag terlihat sekaligus melakukan pencarian dengan metode visual.

Pada 25 Maret 2021, kapal TSHD King Arthur 8 sampai di perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Mulai 25 Maret 2021 pencarian CVR dilakukan dengan cara penyedotan lumpur oleh kapal TSHD King Arthur 8 dengan area yang diperbesar yaitu 90x 90 meter. Pada 30 Maret 2021 jam 20.05 WIB, CVR tersedot dari bawah air dan ditemukan di penampungan serpihan kapal TSHD King Arthur 8. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik