Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
NILAI tukar rupiah di level 14.500 terhadap dolar Amerika Serikat pada hari ini tidak sepadan dengan kondisi yang ada. Nilai rupiah itu dianggap terlalu murah.
"Rupiah kita seharusnya lebih kuat dari saat ini di level 14.500 terhadap dolar AS. Juga ada indikator lain yang menunjukkan rupiah kita saat ini terlampau murah. Ini menjadi tugas kami di BI untuk bisa menstabilkan rupiah ke arah nilai fundamentalnya," tutur Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam webinar bertajuk Economic Policy in Dealing with Covid-19 Pandemic and Proper Exit Policy yang diselenggarakan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Selasa (6/4).
Indikator lain yang dimaksud Dody ialah kondisi inflasi di Indonesia saat ini tergolong rendah. Harusnya, menurut dia, bila inflasi dalam level rendah, umumnya diikuti dengan perkasanya nilai mata uang suatu negara. Nyatanya, hal itu tidak tercermin pada rupiah.
"Inflasi kita rendah. Dengan rendahnya inflasi itu menjadi fenomena bahwa rupiah kita harusnya lebih kuat. Belum lagi ada koreksi pertumbuhan kita yang lebih tinggi," terang Dody.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu, inflasi pada Maret 2021 tercatat hanya 0,08% secara bulanan (month to month/mtm), lebih rendah dari Februari 2021 yang sebesar 0,10%. Sedangkan bila dilihat berdasarkan tahun kalender (year to date/ytd) inflasi Indonesia tercatat 0,44%, dan bila dibandingkan dengan periode sama di 2020, inflasi tercatat 1,37%.
Sedangkan merujuk data BI per 17 Maret 2021, nilai tukar rupiah melemah 2,2% secara rerata dan 1,16% secara point to point dibandingkan posisi Februari 2021. Pelemahan itu didasari oleh naiknya imbal hasil (yield) surat utang AS dan diikuti dengan menguatnya mata uang Negeri Paman Sam pascakebijakan stimulus diumumkan.
Dinamika yang hadir dari AS itu berdampak pada kondisi pasar global ke negara-negara berkembang. Itu dibuktikan dengan tertahannya aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik.
"Tantangan kita yaitu terjadinya penurunan harga saham karena sebagian investor, terutama asing, berpikir ekonomi AS akan pulih lebih cepat dan lebih baik. Jadi ini spill-over kepada kita, nilai tukar rupiah saat ini 14.500, IHSG menurun di bawah 6.000 menjadi 5.970-an, itu tantangan yang di awal tahun kami meyakini akan pulih," tutur Dody.
Kendati demikian dia tetap optimistis nilai tukar rupiah akan tetap terkendali dan stabil disertai dengan terjaganya inflasi di 2021. Bahkan dia meyakini ekonomi Indonesia secara menyeluruh akan tumbuh tinggi di 2021 berkisar 4,3% hingga 5,3% dengan titik tengah di 4,8%.
Setidaknya pemulihan akan terakselerasi dengan efektif pada semester II 2021 atau dengan asumsi positif terjadi di triwulan II 2021. "Ada tren positif, mobilitas meningkat. Artinya kegiatan masyarakat terbantu. Kami menggunakan data cepat di grocery, eceran, ekspektasi usaha. Semua mengarah ke atas. Meski sebagian masih dalam skala negatif, masih kontraksi yang lebih rendah. Ini mudah-mudahan terus terjadi," imbuhnya.
"Paling penting yaitu confidence. Desain pemulihan harus dilihat dari demand dan supply. Ini memang prasyaratnya agar vaksinasi menjadi game changer untuk ekonomi bisa tumbuh. Timeline pemerintah akan terus dilakukan sehingga ada perbaikan bertahap di semester II 2021 atau secara optimis terjadi di triwulan II," pungkas Dody. (RO/OL-14)
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, mengalami pelemahan sebesar 9 poin atau 0,06% menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Memperingati hari jadi ke-68 Provinsi Riau, Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Riau dan sejumlah mitra strategis menggelar Riau Economic Forum (REF) 2025.
Langkah KPK itu dilakukan dalam rangka mengembalikan uang hasil tindak pidana korupsi tersebut.
KPK pada 7 Agustus 2025, menetapkan anggota Komisi XI DPR RI periode 2019-2024 Satori (ST) dan Heri Gunawan (HG) sebagai tersangka kasus tersebut.
Cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2025 tercatat sebesar US$152 miliar atau sekitar Rp2.482 triliun.
Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang berencana berlibur ke Jepang. Mulai 17 Agustus 2025, QRIS bisa digunakan di Jepang.
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved