Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
NILAI tukar rupiah di level 14.500 terhadap dolar Amerika Serikat pada hari ini tidak sepadan dengan kondisi yang ada. Nilai rupiah itu dianggap terlalu murah.
"Rupiah kita seharusnya lebih kuat dari saat ini di level 14.500 terhadap dolar AS. Juga ada indikator lain yang menunjukkan rupiah kita saat ini terlampau murah. Ini menjadi tugas kami di BI untuk bisa menstabilkan rupiah ke arah nilai fundamentalnya," tutur Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam webinar bertajuk Economic Policy in Dealing with Covid-19 Pandemic and Proper Exit Policy yang diselenggarakan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Selasa (6/4).
Indikator lain yang dimaksud Dody ialah kondisi inflasi di Indonesia saat ini tergolong rendah. Harusnya, menurut dia, bila inflasi dalam level rendah, umumnya diikuti dengan perkasanya nilai mata uang suatu negara. Nyatanya, hal itu tidak tercermin pada rupiah.
"Inflasi kita rendah. Dengan rendahnya inflasi itu menjadi fenomena bahwa rupiah kita harusnya lebih kuat. Belum lagi ada koreksi pertumbuhan kita yang lebih tinggi," terang Dody.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) beberapa waktu lalu, inflasi pada Maret 2021 tercatat hanya 0,08% secara bulanan (month to month/mtm), lebih rendah dari Februari 2021 yang sebesar 0,10%. Sedangkan bila dilihat berdasarkan tahun kalender (year to date/ytd) inflasi Indonesia tercatat 0,44%, dan bila dibandingkan dengan periode sama di 2020, inflasi tercatat 1,37%.
Sedangkan merujuk data BI per 17 Maret 2021, nilai tukar rupiah melemah 2,2% secara rerata dan 1,16% secara point to point dibandingkan posisi Februari 2021. Pelemahan itu didasari oleh naiknya imbal hasil (yield) surat utang AS dan diikuti dengan menguatnya mata uang Negeri Paman Sam pascakebijakan stimulus diumumkan.
Dinamika yang hadir dari AS itu berdampak pada kondisi pasar global ke negara-negara berkembang. Itu dibuktikan dengan tertahannya aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik.
"Tantangan kita yaitu terjadinya penurunan harga saham karena sebagian investor, terutama asing, berpikir ekonomi AS akan pulih lebih cepat dan lebih baik. Jadi ini spill-over kepada kita, nilai tukar rupiah saat ini 14.500, IHSG menurun di bawah 6.000 menjadi 5.970-an, itu tantangan yang di awal tahun kami meyakini akan pulih," tutur Dody.
Kendati demikian dia tetap optimistis nilai tukar rupiah akan tetap terkendali dan stabil disertai dengan terjaganya inflasi di 2021. Bahkan dia meyakini ekonomi Indonesia secara menyeluruh akan tumbuh tinggi di 2021 berkisar 4,3% hingga 5,3% dengan titik tengah di 4,8%.
Setidaknya pemulihan akan terakselerasi dengan efektif pada semester II 2021 atau dengan asumsi positif terjadi di triwulan II 2021. "Ada tren positif, mobilitas meningkat. Artinya kegiatan masyarakat terbantu. Kami menggunakan data cepat di grocery, eceran, ekspektasi usaha. Semua mengarah ke atas. Meski sebagian masih dalam skala negatif, masih kontraksi yang lebih rendah. Ini mudah-mudahan terus terjadi," imbuhnya.
"Paling penting yaitu confidence. Desain pemulihan harus dilihat dari demand dan supply. Ini memang prasyaratnya agar vaksinasi menjadi game changer untuk ekonomi bisa tumbuh. Timeline pemerintah akan terus dilakukan sehingga ada perbaikan bertahap di semester II 2021 atau secara optimis terjadi di triwulan II," pungkas Dody. (RO/OL-14)
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Kamis 17 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 25 poin atau 0,15% menjadi Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 4 poin atau 0,02% menjadi Rp16.222 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.218 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat sebesar 42 poin atau 0,26% menjadi Rp16.216 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.258 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 9 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 43 poin atau 0,27% menjadi Rp16.249 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.206 per dolar AS.
Ancaman tarif sepihak dari AS menambah tekanan terhadap neraca eksternal Indonesia dan nilai tukar rupiah.
GUBERNUR Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan pihaknya melihat ruang untuk melanjutkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) guna mendorong pertumbuhan kredit.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia atau BI menilai keputusan tarif impor Amerika Serikat memberikan dampak positif terhadap pasar keuangan Indonesia, terutama karena memberikan kepastian bagi para investor
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved