Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Batal Proyek Kereta Api, Malaysia Bayar Rp1 Triliun ke Singapura

Mediaindonesia.com
29/3/2021 21:41
Batal Proyek Kereta Api, Malaysia Bayar Rp1 Triliun ke Singapura
Menlu Malaysia Hishammuddin Hussein (kiri) berbicara dengan Menlu Singapura Vivian Balakrishnan di Putrajaya, Selasa (23/3).(AFP/H2Oimages.)

MALAYSIA telah membayar kompensasi kepada Singapura lebih dari US$76 juta (Rp1 triliun) setelah pembatalan jalur kereta berkecepatan tinggi yang kontroversial antara tetangga setelah bertahun-tahun negosiasi dibatalkan. Kereta api sepanjang 350 kilometer itu diharapkan memangkas waktu perjalanan antara negara kota itu dan ibu kota Malaysia Kuala Lumpur menjadi 90 menit dari empat jam atau lebih dengan mengendarai mobil saat ini.

Namun keduanya membatalkan proyek tersebut pada Desember setelah gagal menyetujui perubahan yang diusulkan oleh pemerintahan baru Malaysia. Kedua negara memiliki hubungan yang retak sejak Malaysia mengusir Singapura dari federasi pada 1965 sebagai bekas jajahan Inggris.

Malaysia membayar Sg$102,8 juta (US$76,3 juta) ke Singapura untuk mengganti biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut, kedua pemerintah mengatakan dalam pernyataan bersama. Mereka mengatakan jumlah tersebut merupakan penyelesaian penuh dan final sehubungan dengan penghentian perjanjian bilateral untuk mengembangkan jalur tersebut.

Singapura menandatangani kesepakatan untuk membangun jalur kereta peluru pada 2016 dengan pemerintahan perdana menteri saat itu Najib Razak. Nasib proyek itu diragukan setelah Najib dikalahkan dalam pemilihan umum dua tahun kemudian.

Perdana Menteri baru, Mahathir Mohamad, mengatakan dia ingin membatalkan proyek tersebut. Ini menjadi bagian dari upaya untuk meninjau proyek infrastruktur besar dalam upaya memotong utang negara.

Konstruksi kemudian ditangguhkan selama dua tahun atas permintaan Malaysia. Proyek tersebut akhirnya dibatalkan setelah runtuhnya pemerintah koalisi Mahathir tahun lalu. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya