Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Indonesia Tidak Perlu Impor Beras Sepanjang 2021

M. Iqbal Al Machmudi
27/3/2021 13:05
Indonesia Tidak Perlu Impor Beras Sepanjang 2021
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Divre Jatim, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (25/3/2021)(ANTARA FOTO/Umarul Faruq )

PENELITI di Institute for Development Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menilai sepanjang tahun 2021 pemerintah seharusnya tidak perlu melakukan impor beras. Dikarenakan stok beras di gudang Bulog masih melimpah dan Indonesia sedang mengahadapi musim panen. Sehingga narasi impor beras sepanjang 2021 tidak berlaku.

"Hal yang diperlukan saat ini untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah (CBP) dan menghindari impor yakni Bulog serap beras petani dan beras hasil impor 2018 segera dikeluarkan/disalurkan," kata Rusli saat dihubungi, Sabtu (27/3).

Stok beras di Perum Bulog sendiri per 25 Maret 20221 mencapai 923.471 ton. Terdiri dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) 902.353 ton dan beras komersial 21.119 ton. Namun, Perum Bulog harus memaksimalkan penyerapan beras di tingkat petani terutama di panen raya Maret-April ini.

"Kalau berhasil untuk memenuhi iron stock, impor tidak perlu. Kalau seandainya tidak mampu, impor menjadi pilihan akhir. Namun demikian, impor CBP perlu dengan melakukan open tender, bukan sistem kuota, Hal ini untuk menghindari perburuan rente yang memunculkan deaqweight loss, (kerugian secara keseluruhan net loss) dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat yang disebabkan oleh distorsi tertentu," ujarnya.

"Dalam hal ini harga beras untuk CBP yang seharusnya bisa lebih murah lewat open tender, jadi lebih mahal dengan kuota. Open tender memungkinkan adanya impor beras CBP dengan harga terendah, tanpa harus menghilangkan standar kualitas," sambungnya.

baca juga: Impor Beras Batal, DPR Apresiasi Presiden Joko Widodo 

Impor untuk iron stock diperlukan apabila CBP di Bulog sudah menipis dan penyerapan beras domestik oleh Bulog belum mampu untuk memnuhi CBP Beras Pemerintah. Penyerapan beras oleh bulog dipengaruhi beberapa hal yakni kualitas beras/gabah, kemauan menjual gabah/beras oleh petani ke Bulog.

"Sehingga impor tidak perlu apalagi impor 1 juta ton dalam waktu dekat ini. Ini juga dilihat dari prediksi BPS yang saat ini lebih akurat dibandingkan dengan data 2018 ke atas. Karena penghitungan luas lahan pertanian sawah/lahan baku sawah sudah menggunakan metode yang akurat, yakni KSA (Kerangka Sampling Area)," tukasnya.

BPS melihat potensi produksi beras pada Januari-April 2021 bisa mencapai 14,54 juta ton beras atau naik 3,08 juta ton 26,84%. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya