Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
PENELITI di Institute for Development Economics and Finance (Indef) Rusli Abdullah menilai sepanjang tahun 2021 pemerintah seharusnya tidak perlu melakukan impor beras. Dikarenakan stok beras di gudang Bulog masih melimpah dan Indonesia sedang mengahadapi musim panen. Sehingga narasi impor beras sepanjang 2021 tidak berlaku.
"Hal yang diperlukan saat ini untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah (CBP) dan menghindari impor yakni Bulog serap beras petani dan beras hasil impor 2018 segera dikeluarkan/disalurkan," kata Rusli saat dihubungi, Sabtu (27/3).
Stok beras di Perum Bulog sendiri per 25 Maret 20221 mencapai 923.471 ton. Terdiri dari stok cadangan beras pemerintah (CBP) 902.353 ton dan beras komersial 21.119 ton. Namun, Perum Bulog harus memaksimalkan penyerapan beras di tingkat petani terutama di panen raya Maret-April ini.
"Kalau berhasil untuk memenuhi iron stock, impor tidak perlu. Kalau seandainya tidak mampu, impor menjadi pilihan akhir. Namun demikian, impor CBP perlu dengan melakukan open tender, bukan sistem kuota, Hal ini untuk menghindari perburuan rente yang memunculkan deaqweight loss, (kerugian secara keseluruhan net loss) dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat yang disebabkan oleh distorsi tertentu," ujarnya.
"Dalam hal ini harga beras untuk CBP yang seharusnya bisa lebih murah lewat open tender, jadi lebih mahal dengan kuota. Open tender memungkinkan adanya impor beras CBP dengan harga terendah, tanpa harus menghilangkan standar kualitas," sambungnya.
baca juga: Impor Beras Batal, DPR Apresiasi Presiden Joko Widodo
Impor untuk iron stock diperlukan apabila CBP di Bulog sudah menipis dan penyerapan beras domestik oleh Bulog belum mampu untuk memnuhi CBP Beras Pemerintah. Penyerapan beras oleh bulog dipengaruhi beberapa hal yakni kualitas beras/gabah, kemauan menjual gabah/beras oleh petani ke Bulog.
"Sehingga impor tidak perlu apalagi impor 1 juta ton dalam waktu dekat ini. Ini juga dilihat dari prediksi BPS yang saat ini lebih akurat dibandingkan dengan data 2018 ke atas. Karena penghitungan luas lahan pertanian sawah/lahan baku sawah sudah menggunakan metode yang akurat, yakni KSA (Kerangka Sampling Area)," tukasnya.
BPS melihat potensi produksi beras pada Januari-April 2021 bisa mencapai 14,54 juta ton beras atau naik 3,08 juta ton 26,84%. (OL-3)
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional melalui partisipasi aktif dalam program Gerakan Pangan Murah.
Dari sumber pendanaan yang selama ini terjadi untuk infrastruktur air, 90% masih dikeluarkan dari dana pemerintah, sementara partisipasi swasta baru sekitar 2%.
Komoditas yang menjadi fokus dalam penyusunan NBM antara lain beras, jagung, singkong, ubi jalar, kacang tanah, kedelai, sayur dan buah lokal, daging ayam
SEBAGAI upaya memperluas jangkauan produk protein hewani ke wilayah penyangga Jakarta, Perumda Dharma Jaya (DJ) resmi menggandeng PT Agrobisnis Banten Mandiri (ABM).
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
BADAN Usaha Milik Daerah (BUMD) Perumda Dharma Jaya terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Ibu Kota dengan mengoptimalkan pengembangan rencana bisnis perusahaan.
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa ada beberapa pihak yang ingin Indonesia mengimpor beras di saat produksi beras yang saat ini sudah cukup tinggi.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut ada sejumlah negara yang berminat membeli beras produksi Indonesia..
Perlu upaya serius serta strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam negeri agar dapat mengurangi volume impor dan mewujudkan swasembada pangan.
Beras dari beberapa negara mulai turun dari sekitar US$540-US$590 dan turun lagi hingga US$430-US$490 per metrik ton.
Presiden Prabowo Subianto berencana untuk tidak mengimpor beras di 2025. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved