Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Februari 2021 sebesar US$15,27 miliar. Angka itu menunjukkan peningkatan 8,56% dibandingkan Februari 2020 (year on year/yoy) yang tercatat US$14,06 miliar. Sedangkan bila dibandingkan dengan Januari 2021 (month to month/mtm), terjadi penurunan sebesar 0,19%.
“Nilai ekspor Indonesia secara tahunan pada Februari 2021 sebesar US$15,27 miliar. Artinya, mengalami kenaikan sebesar 8,56% dibandingkan posisi tahun lalu. Ekspor pada Februari tumbuh sangat menggembirakan," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat menyampaikan rilis, Senin (15/3).
Naiknya nilai ekspor Indonesia di Februari 2021 terjadi lantaran peningkatan ekspor migas sebesar 6,90% dari US$0,81 miliar di Februari 2020 menjadi US$0,86 miliar. Peningkatan juga terjadi pada nilai ekspor nonmigas sebesar 8,67% dari US$13,26 miliar di Februari 2020 menjadi US$14,40 miliar di Februari 2021.
Peningkatan nilai ekspor itu, kata Suhariyanto, menambah daftar capaian positif kinerja ekspor sejak November 2020. "Tentu saja ini perkembangan yang sangat menggembirakan dan kami mengharapkan ekspor ke depan akan semakin bagus lagi," terangya.
Ekspor secara tahunan di tiap sektor juga tercatat mengalami pertumbuhan positif. Tercatat ekspor migas tumbuh 6,90% (yoy), ekspor di sektor pertanian tumbuh 3,16% (yoy), ekspor industri pengolahan tumbuh 9,0% (yoy), serta ekspor di sektor pertambangan dan lain tumbuh positif 7,53% (yoy).
Suhariyanto bilang, peningkatan ekspor di sektor pertanian terjadi karena beberapa komoditas seperti tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah, hasil hutan bukan kayu lainnya, rumput laut, dan lada putih mengalami peningkatan ekspor. Hanya, ekspor sektor pertanian mengalami penurunan tipis bila dibandingkan Januari 2021 sebesar 8,96%.
"Pada Februari 2021 untuk pertanian secara bulanan mengalami penurunan sebesar 8,96% dan beberapa komoditas pertanian yang mengalami penurunan cukup besar pada Februari yakni sarang burung, kopi, ikan segar/ikan dingin hasil tangkap, terjadi penurunan ekspor untuk mutiara hasil budi daya. Tapi secara tahunan ekspor pertanian kita masih tumbuh 3,16%," jelas Suhariyanto.
Sedangkan kinerja ekspor sektor industri pengolahan tercatat tumbuh positif baik secara bulanan yang sebesar 1,38% maupun tahunan sebesar 9%. Besi baja dan kimia dasar organik memberikan sumbangan terbesar pada kinerja ekspor di sektor tersebut.
Lalu ekspor pada sektor pertambangan tercatat mengalami penurunan sebesar 6,71% (mtm) karena penurunan ekspor bijih tembaga, biji besi, dan biji seng. Namun bila dibandingkan secara tahunan, terjadi pertumbuhan sebesar 7,53% karena peningkatan ekspor beberapa komoditas seperti biji tembaga, likuid, dan batu bara. (OL-14)
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai ekspor Indonesia periode Januari hingga Mei 2025 mencapai US$111,98 miliar, naik 6,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat total nilai impor Indonesia sepanjang Januari hingga Mei 2025 mencapai US$96,60 miliar.
NERACA perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus pada Mei 2025 sebesar US$4,30 miliar.
BPS memperkirakan produksi beras Indonesia sepanjang Januari hingga Agustus 2025 mencapai 29,97 juta ton, naik 14,09%.
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
MGM Bosco Logistics meresmikan fasilitas cold storage guna memperkuat infrastruktur logistik dan memastikan kualitas produk perikanan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok, guna memperkuat sektor kelautan, perikanan, dan mitigasi bencana kemaritima
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved