Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

RI-UEA Kerja Sama Investasi, dari Pariwisata hingga Pertahanan

Insi Nantika Jelita
05/3/2021 22:52
RI-UEA Kerja Sama Investasi, dari Pariwisata hingga Pertahanan
kerja sama RI-EUA(Dok. Kemenko Marves)

PEMERINTAH Indonesia mempererat hubungan kerja sama antara Indonesia-Uni Emirat Arab dengan menandatangani delapan dokumen perjanjian, dalam acara Indonesia-Emirates Amazing Week 2021 di Jakarta pada Jumat (5/3). Mulai dari pariwisata hingga kerja sama di bidang pertahanan.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Energi dan Infrastruktur UAE Suhail Al Mazrouei dalam konferensi pers secara virtual, sore ini. 

"Kami menandatangani Letter of Intent antara pihak Uni Emirat Arab dan juga Gubernur Aceh (Nova Iriansyah). Di mana nanti ada beberapa pulau yang akan menjadi tujuan turis di sana dan saya kira program itu akan segera kita selesaikan," jelas Luhut.

Kerja sama berikutnya ialah joint venture atau usaha patungan antara Dubai Port (DP) World dan PT Maspion dalam pembangunan pelabuhan peti kemas di Jawa Timur. Adapun nilai investasi proyek tersebut mencapai US$1,2 miliar atau sekitar Rp17,2 triliun.

Berikutnya ada Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang ekonomi kreatif, pengaturan teknis Konferensi Dunia mengenai ekonomi kreatif, MoU bidang industri pertahanan antara PT Pindad-Caracal, seperti pembuatan pesawat nirawak atau drone. 

Baca juga : UMKM Kunci Indonesia Berdikari dalam Ekonomi

Lalu, kerja sama kontrak antara Pertamina dengan The Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) soal kontrak jual beli LPG dan sulfur, kesepakatan pembiayaan Lulu Hypermarket di Cimone, Tangerang dan revitalisasi mangrove.

"Bisnis forum ini menghadirkan para pelaku usaha yang melakukan penandatanganan seremonial atas perjanjian yang telah disepakati. Seperti (revitalisasi) mangrove seluas 620 ribu hektare," kata Luhut.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Suhail mengatakan, kini pemerintah kedua negara sedang duduk bersama untuk mengidentifikasi area-area investasi yang tidak hanya bisa dikerjakan bersama antar pemerintah namun juga sektor swasta.

"Tugas saya dan Jenderal Luhut adalah memfasilitasi kerja sama ini. Kami pastikan tidak ada penghenti kerja sama. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia, Gubernur Aceh atas semua dukungan yang kami miliki kepada perusahaan-perusahaan kami," pungkasnya. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya