Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
RENCANA Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk melaksanakan penghapusan kode broker di running trade guna melindungi investor ritel Indonesia mendapatkan beberapa tanggapan dari berbagai kalangan.
CEO Coffeemeetstock Theo Derrick menilai, penghapusan kode broker dalam running trade akan membuat para investor akan lebih dalam mempelajari berbagai kemungkinan yang terjadi melalui berbagai analisa baik itu teknis maupun fundamental.
“Investor yang menggunakan analisis arus kas ini cukup banyak di pasar saham maka kemungkinan transaksinya akan turun dalam jangka pendek, tetapi dalam impact positifnya otomatis kan kalau mereka hilang acuan mereka akan cari cara baru, otomatis akan ada cara baru nih, cara barunya adalah (kemungkinan) selaras dengan harapan bursa,” ujar Theo Derrick, Jakarta, pada keterangan pers, (5/3).
Theo menambahkan, hal tersebut juga akan menyehatkan ekosistem bursa, terlihat dari berubahnya kebiasaan yang biasa terjadi ketika adanya running trade dengan kode broker, di mana tidak sedikit dari investor yang membeli saham tanpa tahu perusahaan apa yang dibeli.
“Begitu nama brokernya dihilangkan maka orang-orang itu sekarang mau nggak mau harus belajar tahu saham apa yang dia beli tanpa tuntunan broker. Jadi kalau dulu kita nggak perlu tahu nih saham apa, yang penting orang itu beli kita (ikut) beli. Kalau sekarang nggak ada, mau nggak mau kalian harus aware kalian beli apa sekarang,” Jelas Theo.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, menurutnya otoritas seperti BEI harus lebih gencar lagi dalam melakukan edukasi dan sosialisasi terkait pasar saham. Hal tersebut dilaksanakan demi mengantisipasi keluarnya investor yang mengacu dari broker besar dari pasar saham indonesia.
“Perlu lebih gencar lagi dan perlu lebih dekat lagi. Dan mungkin lebih dalem sedikit ya. Karena kan yang namanya edukasi dari bursa kan memang juga terus dilakukan, tapi kan sampai level mana, itu yang perlu dipertanyakan,” Paparnya.
Di sisi lain, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Tama, mengatakan kebijakan tersebut tidak akan terlalu berpengaruh dan tergantung dari tingkat skill dan ilmu pengetahuan dalam menjalankan trading sehari-hari.
“Sebenarnya yang kurang diuntungkan adalah yang lebih mengandalkan faktor tersebut bukan yang analis teknis atau juga dari analis fundamental, potensi kinerja perusahaan bahkan juga ada investor yang mengandalkan dividen. Sebenarnya hal tersebut tidak berpengaruh kebijakan dari bursa yang menghapuskan kode tersebut,” ujar Nafan.
Nafan berharap, ke depannya investor dapat menerapkan strategi yang berbeda dalam berinvestasi di pasar modal, seperti mengandalkan analisis fundamental atau teknis. Selain itu, imbuhnya, investor dapat mencermati berbagai sentimen setiap hari yang bisa mempengaruhi situasi pergerakan harga saham.
“Dan yang lebih penting lagi, BEI tetap berkomitmen dalam meningkatkan literatur dan literasi pasar modal di tanah air ini, serta yang paling esensial hal ini harus dilakukan secara berkesinambungan,” pungkasnya. (RO/OL-09)
Tokenize Indonesia, sebuah inisiatif akselerator yang diinisiasi BRI Ventures, Saison Capital, dan Coinvestasi, secara resmi menggelar rangkaian workshop.
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menarik Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp13,8 triliun di 2024.
PT Wasaida Putra Cakra tahun ini membangun dua rumah sakit baru, sehingga perusahaan itu sekarang mengelola empat rumah sakit yang berlokasi di Klaten, Bali, Cepu dan Jepara.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar Public Expose Live pada 26-30 Agustus 2024. Sebanyak 44 perusahaan tercatat berpartisipasi dalam acara tersebut.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak menguat di tengah perilaku pasar yang wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS).
Aksi korporasi ini akan melibatkan sebanyak 500 juta saham baru dengan kisaran harga penawaran awal antara Rp100 hingga Rp150 per lembar saham.
Skema Full Call Auction (FCA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir-akhir ini dinilai telah menimbulkan keresahan para investor ritel.
Ruang publik bukan hanya dapat digunakan sebagai tempat untuk beraktivitas bagi masyarakat, namun juga platform berinteraksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved