Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pelita Samudera Shipping Targetkan Pendapatan US$80 Juta Tahun Ini

Mediaindonesia.com
04/3/2021 14:35
Pelita Samudera Shipping Targetkan Pendapatan US$80 Juta Tahun Ini
Kapal milik Pelita Samudera Shipping Tbk(Dok.PSSI)


PELITA Samudera Shipping (IDX:”PSSI”) Tbk melaporkan Total Pendapatan Belum-Diaudit per 31 Desember 2020 sebesar US$68,4 juta (sekitar Rp 0,96 triliun).

Pendapatan itu  hanya turun sekitar 9% dari periode yang sama tahun lalu sekitar US$ 75,3 juta. Hal itu menunjukkan perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan positif di tengah rendahnya permintaan batubara dan juga volatilitas harga komoditas global lainnya.

Pencapaian tersebut antara lain ditopang oleh naiknya Pendapatan Sewa Berjangka (sebelum audit) tahun 2020 sebesar 35% menjadi US$ 13,3 juta dari US$ 9,9 juta di 2019, dengan pertumbuhan tertinggi pada segmen Kapal Tunda dan Tongkang (TNB), diikuti Kapal Curah Besar (MV) dan Fasilitas Muat Terapung & Crane Terapung (FLF/FC).

Sejumlah kontrak baru serta perpanjangan kontrak jangka panjang berhasil diraih, dan secara keseluruhan Perseroan telah berhasil mengamankan nilai kontrak sekitar US$ 164,6 juta. Hingga akhir tahun 2020, komposisi kontrak jangka panjang untuk FLF/FC mencapai 96% dan 4% spot basis, segmen TNB mencapai 88% untuk kontrak jangka panjang dan 12% spot basis. Untuk Segmen MV, dari 6 unit kapal, 3 kapal telah mendapatkan kontrak sewa berjangka jangka panjang dan 3 kapal kontrak freight charter (basis volume). 


Direktur Utama PSSI Iriawan “Älex” Ibarat menekankan bahwa di samping strategi diversifikasi komoditas angkut, pasar batu bara masih akan menjadi fokus karena masih memiliki prospek sangat baik di masa depan, dengan target sekitar 70 - 80% di batu bara. 

“Walaupun menurun seperti industri lain pada umumnya. Tetapi Perseroan tetap memperoleh keuntungan bersih yang cukup baik dalam situasi sulit di tahun 2020 dengan cash cost yang stabil dan marjin Earnings Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization (EBITDA) di 35%, kinerja yang sama dengan tahun 2019, " ujar Alex. 

Pertumbuhan pendapatan di 2021 ditargetkan meningkat 10 - 15% menjadi sekitar US$ 75 - 80 juta dengan strategi optimalisasi aset, diversifikasi bisnis, ekspansi aset serta meningkatkan penetrasi ke pasar internasional. (RO/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya