Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Tingkat Kemiskinan Indonesia Lebih Rendah Dibandingkan Prediksi

Despian Nurhidayat
01/3/2021 15:14
Tingkat Kemiskinan Indonesia Lebih Rendah Dibandingkan Prediksi
Warga berbenah di Kampung Akuarium, Jakarta, Rabu (17/2).(Antara)


STAF Ahli PPN Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati memastikan tingkat kemiskinan di Indonesia per September 2020 lebih rendah dari berbagai prediksi lembaga survei, baik di level nasional maupun di perkotaan.

"Kenaikan kemiskinan angka nasional dari September 2019 ke September 2020 itu tidak sampai 1%, walaupun ini cukup tinggi ya naik 0,97%. Sementara (angka kemiskinan) lebih besar di perkotaan di atas 1%, 1,32% karena sebagian terjadi di (pulau) Jawa," ungkapnya dalam acara FGD Sistem Informasi Dana Bantuan Pemerintah Terintegrasi secara virtual, Senin (1/3).

"Kalau kita bandingkan data terbaru dengan institusi lain ada Smeru, Bank Dunia, dan TNP2K, dari dampak covid-19 terlihat bahwa memang angka pencapaian atau perubahan kemiskinan di Indonesia September 2020 tidak separah yang diestimasikan oleh parah ahli tersebut," sambung Vivi.

Lebih lanjut, Vivi menambahkan bahwa Smeru memprediksi tingkat kemiskinan di Indonesia mencapai 0,56% - 3,2% per September 2020. Lalu, Bank Dunia memproyeksikan angka kemiskinan di tanah air meningkat 0,75% - 2,7%. Sementara itu, TNP2K meramalkan jumlah penduduk miskin di Indonesia melonjak antara 0,99% - 3,59%.

Vivi menegaskan, terjaganya angka kemiskinan di Indonesia tak lepas dari kesigapan pemerintah menyalurkan berbagai bantuan sosial (bansos) di awal pandemi. Hasilnya, beban yang ditanggung kelompok ekonomi rentan bisa diminimalisir.

"Kalau tidak ada bansos di awal-awal pandemi (covid-19), estimasi ini bisa jadi lebih besar lagi. Jadi, memang berbagai bansos ini terbukti meredam dampak pandemi," pungkasnya. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya