Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Arus Modal Asing Kembali Keluar, Rupiah Melemah

Fetry Wuryasti
22/2/2021 16:10
Arus Modal Asing Kembali Keluar, Rupiah Melemah
Vaksinator menunjukkan vaksin Sinovac di Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/2)(Antara)

RUPIAH pada perdagangan Senin (22/2) ditutup melemah 52 poin di level Rp14.117 dari penutupan sebelumnya di level Rp14.070. Pelemahan ini dipicu kondisi data eksternal dan internal yang kurang mendukung.

"Akibatnya arus modal asing kembali keluar dari pasar finansial dalam negeri, sehingga wajar kalau mata uang Garuda kembali melemah," kata Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, Senin (22/2).

Sentimennya berasal salah satunya dari jumlah kasus covid-19 di Indonesia cenderung menurun, dalam waktu dua minggu kasus infeksi harian drop lebih dari 30%. Namun hal ini lebih diakibatkan oleh penurunan jumlah tes yang dilakukan.

"Tingkat kasus positif covid-19 di dalam negeri juga masih berada di ambang mengkhawatirkan. Positivity rate covid-19 secara nasional masih di atas 25%. Jauh dari ambang batas aman versi WHO yang dipatok di 5%," kata Ibrahim.

Selain itu, progress vaksinasi juga berjalan lambat. Sudah satu bulan berlangsung, jumlah dosis vaksin yang telah disuntikkan ke masyarakat baru 1 juta. Padahal angka tersebut adalah target harian pemerintah jika ingin mencapai herd immunity dalam kurun waktu satu tahun.

Di saat upaya vaksinasi massal yang terus digenjot, pemerintah juga memperpanjang periode pembatasan aktivitas. Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro diperpanjang hingga 8 Maret 2021.

Di sisi lain, adanya banjir di sejumlah wilayah pulau Jawa terutama di kawasan Jabodetabek yang menjadi jantung perekonomian juga menjadi risiko lain yang patut diwaspadai.

Selain kerugian ekonomi dan terhambatnya aktivitas masyarakat, banjir juga berpotensi menimbulkan penyakit lain serta peningkatan risiko penularan covid-19 di berbagai tenda pengungsian.

Sementara itu, dari eksternal, dolar AS menguat karena imbal hasil Treasury AS telah meningkat dengan rilis data penjualan ritel yang kuat. Tetapi kenaikan tak terduga datang dari jumlah klaim pengangguran sebagai pengingat betapa kendurnya pandemi yang tersisa di pasar tenaga kerja.

Sebanyak 861.000 klaim diajukan selama minggu sebelumnya, mencapai level tertinggi empat minggu, dibandingkan dengan 765.000 klaim yang diharapkan dan 848.000 klaim yang diajukan selama minggu sebelumnya.

Paket stimulus covid-19 senilai US$1,9 triliun yang diusulkan oleh Presiden AS Joe Biden juga terus meningkat, setelah Dewan Perwakilan Rakyat pada Jumat (19/2) merilis undang-undang yang ditargetkan oleh anggota parlemen untuk disahkan dalam seminggu. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik