Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
DALAM kondisi puncak musim hujan dan iklim basah tahun ini, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) memberikan arahan kepada Ditjen Hortikultura untuk mengendalikan gejolak pasokan dan harga cabai yang terjadi pada beberapa hari terakhir, khususnya cabai rawit.
Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan, Prihasto Setyanto, membenarkan hal tersebut. Saat dihubungi via telepon pada Kamis (18/2), Anton, sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa berbagai program dan kegiatan stabilisasi pasokan dan harga telah dilakukan Ditjen Hortikultura.
“Kami sampaikan bahwa berbasis early warning system (EWS) aneka cabai yang kita susun hingga lima bulan ke depan memang menunjukkan terjadinya penurunan surplus pada bulan Februari, namun akan kembali meningkat surplusnya di akhir Maret 2021. Selanjutnya, diprediksi akan terjadi panen raya di bulan April sampai Juli 2021,” papar Anton.
Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Anton, terkait penjagaan ketersediaan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah memiliki sistem EWS yang dapat memberikan acuan untuk pola tanam. Data EWS tersinkronisasi ke seluruh provinsi di Indonesia yang datanya langsung dari tingkat kecamatan.
Saat ini memang terdapat kondisi yang tidak mampu dikendalikan, yakni faktor alam dan tingginya curah hujan yang terjadi sejak Desember 2020 atau fenomena La Nina. Tingginya curah hujan tidak dapat dipungkiri berpengaruh pada proses produksi cabai maupun distribusinya dari wilayah produsen ke wilayah konsumen.
“Hujan juga menyebabkan banjir di beberapa wilayah sentra dan jalur distribusi. Salah satunya di Kabupaten Malang, Lumajang, Nganjuk dan Probolinggo. Lahan cabai di daerah tersebut tergenang akibat hujan yang tidak berhenti sejak Minggu (14/2) malam,” tambah Anton.
Untuk mengatasi gejolak harga cabai, termasuk cabai rawit, Kementan melalui Ditjen Hortikultura telah melakukan usaha pengendalian OPT. Selain itu, disediakan juga bantuan biaya untuk mendistribusikan produk dari daerah yang sedang panen ke titik-titik pasar yang membutuhkan.
Bantuan tersebut dapat diakses melalui dua cara, yaitu pertama, petani menggunakan truk ekspedisi, membayar terlebih dahulu, kemudian mengajukan reimburse.
Kedua, jika pengiriman telah direncanakan, dapat menghubungi Ditjen Hortikultura untuk dikirimkan truk berpendingin yang akan menjemput produk tersebut dan mendistribusikannya ke pasar tujuan.
Dari sisi pengolahan dan pemasaran pascapanen, Ditjen Hortikultura juga turut memfasilitasi rumah produksi, alat-alat pengering (dome drying), alat pengolahan pasta bawang atau pasta cabai.
Tak sampai di situ, Ditjen Hortikultura turut menyediakan aplikasi penjualan daring (online) produk segar dan olahan secara gratis untuk pelaku agribisnis lewat platform hortitraderoom.com yang dapat diakses bebas bayar.
Selain itu pemerintah juga mengajak pihak swasta dan BUMN untuk dapat menyerap produk dari petani. (RO/OL-09)
Potensi produksi padi di Kabupaten Cianjur tahun ini selama periode Januari-Agustus meningkat dibanding tahun lalu
PEMERINTAH Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng), memastikan akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi, terkait kasus tanah demplot pertanian.
Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat secara maraton bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (20/8).
Wamentan Sudaryono mengajak para wisudawan Polbangtan Yoma untuk menjemput impian dengan usaha terbaik dan bangkit membangun sektor pertanian.
Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi beras nasional hingga September 2025 surplus sebanyak 4,86 juta ton dari target yang telah ditetapkan.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional.
Rasa pedas khas cabai berasal dari senyawa alami bernama capsaicin, yang merangsang reseptor panas di lidah dan kulit.
Tanaman cabai petani di Kulon Progo kini telah panen empat kali, dengan total rata-rata 224 gram per pohon—jauh melampaui angka biasa yang hanya sekitar 153 gram per pohon.
Berbeda dari cabai pada umumnya, cabai Palurah IPB tampil dengan bentuk unik menyerupai jambu air.
KAD ini menurutnya untuk menjaga stabilitas pasokan khususnya untuk cabai dan bawang merah.
Penyakit antraknosa merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh petani cabai di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kerugian signifikan jika tidak ditangani.
Cabai bisa dikonsumsi segar, dikeringkan, atau diolah menjadi bubuk, saus, maupun sambal. Di banyak negara, termasuk Indonesia, cabai merupakan bahan pokok dalam masakan sehari-hari.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved