Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
FOOD Estate Humbang Hasundutan yang berbasis komoditas hortikultura sudah mulai menampakkan hasilnya. Ada 215 hektare areal yang sudah dikembangkan, ditanamai bawang merah, bawang putih dan kentang.
Salah satu kunci keberhasilan program food estate ada pada kegigihan para petani yang berjuang bersama tim, baik dari Kementerian Pertanian (Kementan), pemerintah daerah maupun pihak lain. Kerja keras mereka menjawab adanya tudingan sumir yang menganggap program food estate belum berhasil.
“Sah-sah saja orang bilang ini gagal total namun saya yang menanam di sini, tidak mau dibilang gagal. Beberapa lahan memang ada yang tidak tumbuh maksimal. Meski demikian, coba lihat sendiri pertanaman yang saya miliki ini," ujar petani dari Kelompok Tani Ganda Mersada, Jhon Les Lumban Gaul saat ditemui di lahannya, Kamis (18/2).
"Pertumbuhannya bagus, saya dan istri saya merawat setiap harinya. Lahan saya belum panen makanya kalau dibilang gagal itu salah,” jelas Jhon Les.
Jhon yang saat itu bersama dengan anak-anaknya yang masih kecil menyebutkan tantangan terberatnya adalah cuaca termasuk saat perayaan natal dan tahun baru. Varietas batu ijo yang ditanam di lahannya sempat ditinggalkan beberapa hari karena fokus dengan perayaan keagamaan.
“Di sini kendala utamanya cuaca yang ekstrem. Pagi kadang hujan sampai sore dan kalau malam berkabut. Keduanya, waktu petani yang tersedot pada saat perayaan Natal tahun lalu. Saya akui sempat saya meninggalkan lahan namun kemudian usai perayaan, saya kembali menekuni lahan saya," tuturnya.
Petani berusia 50 tahun ini salut dengan Kementan. Bantuan yang ia terima dari Kementan sesuai dengan kebutuhan yang ada tanpa dikurangi dan ditutup-tutupi. Tidak hanya benih dan sarana produksi, dirinya bersama para petani lain sempat menerima upah kerja.
“Bantuan kepada kami itu tidak ada yang tersembunyi. Berapa yang dikasih ke kami, itulah yang kami terima. Mulai dari benih hingga sarana produksi kami terima penuh." ujarnya.
"Bahkan kami juga menerima upah kerja mulai saat penaburan kompos, pemasangan mulsa hingga waktu penanaman. Kami hanya tinggal merawatnya saja. Hasilnya pun bukan buat pemerintah, semua murni untuk kami para petani,” terang Jhon.
Jika ada perbedaan pertumbuhan, dirinya menilai wajar karena itu kembali lagi ke petani yang menggarap.
“Jika tumbuh dengan baik, berarti terawat dengan bagus. Jika belum bagus berarti perawatannya perlu ditingkatkan lagi. Pada dasarnya bibit yang kami terima memang bagus. Jadi ya bagaimana perawatannya. Wajar juga karena kami di sini baru pertama kali tanam, pun arealnya sangat luas. Masih perlu belajar,” lanjutnya.
Jhon juga mengingatkan bahwa hasil yang diterima bukan daun melainkan umbi yang hendak dipanen.
“Perlu diperhatikan juga, kami ini memanen umbinya. Bukan daunnya. Jadi jangan fokus dengan daun bawang yang harus besar atau kecil ukurannya. Berukuran kecil pun tetap ada umbinya. Kami ini fokus dengan pertumbuhan umbinya. Panen sebesar apapun, hasilnya jelas ada,” ujar Jhon semangat.
Terdapat petani muda berusia 30 tahun, Charles Sinaga yang mengaku perkembangan pertanaman miliknya luar biasa. Pembukaan lahan pertanian yang tadinya hanya terdiri dari semak belukar dan kini tampak hijau mata memandang adalah berkat program Food Estate yang didorong oleh Presiden Joko Widodo.
“Progressnya luar biasa. Bisa dilihat, kami diberi bantuan tanam di atas lahan yang tadinya tidur dan kini saya bisa menanamnya. Sangat bangga, kami petani muda di sini terdorong untuk menanam dengan gigih,” ujarnya.
Charles juga memaklumi, pertanaman tidak dimungkiri bisa diharapkan semua bagus dalam sekali waktu apalagi ini tanam perdana. Jika ada yang menilai gagal, menurutnya itu kembali ke persepsi masing-masing.
“Saya pribadi merasa wajar jika ada tanaman yang kurang bagus. Artinya ada yang kurang dalam pengaplikasiannya. Apalagi saya, belum pernah menanam sebelumnya, pun dalam jumlah luasan yang besar seperti ini. Di antara yang bagus pertumbuhannya, ada juga yang kurang bagus,” akuinya.
Dengan perkiraan panen di awal Maret 2021, Charles meyakini hasil panennya akan bagus. Umbi bawang tumbuh dengan baik dan hal itu membuat dirinya bangga.
“Saya mau lihat hasil panen perdana dulu. Nanti di periode ke dua baru saya akan menargetkan hasil. Berapa kira-kira minimal tonase yang mau saya raih. Untuk sekarang saya fokus saya merawat tanamannya,” papar Charles.
Sebagai informasi, harga bawang merah rogol basah dijual Rp 10 ribu per kg. Sementara bawang merah yang siap konsumsi, untuk yang berukuran besar Rp 16 ribu per kg dan berukuran sedang Rp 20 ribu. Harga bawang berukuran sedang lebih mahal ketimbang yang berukuran besar karena masyarakat sekitar lebih menyukai bawang merah berukuran sedang.
Baik John, Charles dan para petani lain menganggap kehadiran tim Kementan untuk pendampingan selama masa tanam hingga pasca panen betul-betul menyemangati para petani.
“Kami di sini betul-betul dikawal teman-teman dari Kementan. Mereka berhari-hari di sini meninggalkan keluarganya untuk memastikan pertanaman di sini. Ini yang sangat menyemangati kami. Adanya food estate ini membangun Humbang Hasundutan menjadi daerah yang produktif,” pungkas John diamini para petani. (RO/OL-09)
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah.
INDONESIA Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar penggeledahan terkait kasus korupsi dugaan korupsi proyek pembangunan jalan Sumut.
Budi mengaku belum bisa mempublikasikan berbagai lokasi yang menjadi tempat dilakukan penggeledahan, maupun hasil penggeledahan yang dimaksud.
Johanis menuturkan KPK telah menjalin nota kesepahaman bersama Pemerintahan Provinsi, Aceh, Riau, Sumatra Barat, Sumatera Utara, Jambi.
KPK melakukan dua operasi tangkap tangan (OTT) pengerjaan proyek berbeda di Sumatra Utara (Sumut). Hitungan kasar uang suap dalam perkara itu diduga menyentuh Rp46 miliar.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam operasi tangkap tangan (OTT), terkait dugaan suap proyek jalan di Sumatra Utara (Sumut).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved