Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
UNTUK mewujudkan kedaulatan pangan nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) akan memaksimalkan fungsi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani). Salah satunya menjadikan Kostratani sebagai hub baru dalam pemberdayaan petani.
Strategi mengenai Kostratani sebagai Hub Baru dalam Pemberdayaan Petani dibahas dalam webinar nasional dalam rangka Peringatan HUT ke-52 Perhepi, yang dilakukan via aplikasi Zoom, Sabtu (13/2).
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), pembangunan pertanian tidak bisa dilepaskan dari peran penyuluh.
"Penyuluh adalah garda terdepan dalam pertanian. Peran penyuluh tersebut akan semakin kita perkuat dalam Kostratani, yang intinya memperkuat peran BPP dalam pembangunan pertanian," jelasnya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, yang menjadi keynote speaker dalam webinar itu, mengatakan Kementan memberikan perhatian serius terhadap penyuluh.
"Bahkan, hal pertama yang ditanyakan Bapak Syahrul Yasin Limpo saat menjadi Mentan adalah penyuluh. Ia menanyakan bagaimana penyuluh, ia juga menyampaikan beberapa pemikiran dan dari situlah lahir Kostratani," jelasnya.
Menurutnya, Kostratani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan. Kostratani merupakan optimalisasi tugas fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan memanfaatkan IT dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
"Kostratani memperkuat peran dan fungsi BPP. Caranya, dengan memanfaatkan inovasi teknologi 4.0. Dengan pemanfaatan IT (teknologi informasi) untuk meningkatkan produktivitas pertanian juga dalam membangun pertanian," ujarnya.
Dedi Nursyamsi menjelaskan, peran Kostratani sendiri adalah sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, pusat pengembangan jejaring kemitraan.
"Untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi, pola Kostratani dibangun dari pusat sampai daerah. Di pusat ada Kostratanas di pusat, Kostrawil di provinsi, Kostrada di kabupaten/kota, dan Kostratani di kecamatan," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Dedi juga menyampaikan tantangan yang dihadapi Kostratani.
"Salah satunya adalah keterbatasan SDM, baik jumlah maupun kualitas. Yang ideal adalah satu penyuluh satu desa. Namun saat ini penyuluh kita sekitar 38 ribu, sementara jumlah desa kurang lebih 82 ribu. Namun desa yang punya potensi untuk pertanian sekitar 75 ribu. Artinya jauh dari ideal. Bahkan ada yang 1 penyuluh harus memegang 5 sampai 6 desa," urainya.
Tantangan lainnya adalah prasarana dan sarana yang belum memadai, dukungan dan perhatian pemerintah daerah yang beragam, koordinasi dan sinergi belum terbangun dalam kesatuan gerakan, serta harmonisasi regulasi pusat-daerah.
Meski demikian, Dedi menegaskan jika Kostratani tetap dimaksimalkan untuk mendukung pembangunan pertanian melalui sejumlah Cara Bertindak (CB).
"Untuk memaksimalkan Kostratani, Kementan punya sejumlah strategi untuk mencapai kedaulatan pangan, kita punya Cara Bertindak yang kita bagi menjadi 5. Pada Cara Bertindak 1 adalah peningkatan kapasitas produksi, di CB 2 mengenai diversifikasi pangan lokal, CB 3 kita lakukan penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, CB 4 pengembangan pertanian modern, dan pada CB 5 kita akan mem-push gerakan tiga kali ekspor," terangnya.
Menurut Dedi, Kostratani mendapat dukungan dari pemerintah pusat melalui sarpras dan teknologi IT, dukungan daerah mellui APBD dan infrastruktur, juga dari swasta.
"Berdasarkan support itu, Kostratani melakukan pemberdayaan petani, sekolah lapang, pengawalan dan pendampingan. Sehingga kinerja semakin terukur," jelasnya.
Tidak itu saja, pria yang akrab disapa Prof.Dedi itu juga mengatakan jika pertanian harus mengangkat sisi bisnis.
"Pertanian tidak boleh hanya tanam dan panen. Pertanian itu adalah bisnis. Makanya food estate yang dibangun juga berbasis korporasi petani. Untuk itu, Kostratani juga membangun agro entrepreuner melalui fasilistasi agroinput, pendampingan tekologi dan inovasi, inkubator agribisnis, fasilistasi pembiayaan pertanian, fasilitasi pemasaran, perlindungan hak petani," urainya.
Menurut Dedi, dengan berbagai langkah itu, Kostratani telah menjadi hub baru dalam pemberdayaan petani.
"Sebagai hub baru pemberdayaan petani, Kostratani memiliki beberapa tugas, yaitu menghubungkan implementasi kebijakan dan program pembangunan pertanian dengan lebih sederhana dan mudah dimengerti di lapangan," jelas Dedi.
"Kostratani juga mengembangkan sistem jaringan kelembagaan petani untuk peningkatan kapasitas dan pemberdayaan petani menuju korporasi petani," tuturnya.
Sebagai hub baru pemberdayaan petani, Kostratani juga mempercepat laju dan arus pertukaran informasi pertanian berbasis digital (Agricultural Knowledge and Innovation System/AKIS), mengembangkan implementasi pertanian berkelanjutan untuk menghasilkan pangan berkualitas dan ramah lingkungan.
"Kostratani juga mengintegrasikan pengembangan kawasan dengan kesisteman rantai nilai pangan (regional food hub), serta memfasilitasi perluasan dan akses pasar komoditas ertanian dalam berbagai platform," sambungnya.
Sedangkan dalam sambutannya, Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi), Hermanto Siregar, mengatakan, perubahan paradigma dalam pertanian melalui penyuluhan adalah sebuah keniscayaan. Dan Itu bisa dilakukan melalui Kostratani.
"Saatnya mengimplementasikan Kostratani sebagai paradigma perubahan pertanian dengan mengoptimalkan BPP sebagai kelembagaan di tingkat grassroot, sehingga pertanian bisa efektif dan sesuai," katanya. (RO/OL-09)
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
BALAI Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar Penyiapan Tenaga Kompeten Brigade Pangan (BP).
Kelompok Petani Jantan ini memanfaatkan lahan seluas 4,5 hektare untuk ditanam jagung jenis ketan.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
Utama Spice, jenama gaya hidup sehat asal Bali, resmi membuka toko kedelapan.
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Pengadaan pupuk yang tidak lagi memerlukan banyak persetujuan dari pemerintah pusat maupun daerah. Dengan penyederhanaan regulasi, diharapkan produksi pertanian akan meningkat.
Pemerintah diharapkan dapat memberikan ruang bagi IHT untuk tumbuh dan beradaptasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved