Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRODUSEN sepeda asal Sidoarjo, Polygon melengkapi seri sepeda listrik (e-bike) produksinya dengan Polygon Path E5 dan Polygon Gili Velo. Keduanya mengusung sistem power assist dengan teknologi pedelec (pedal electric cycle) yang membuat kayuhan semakin ringan dan cepat.
Mediaindonesia.com berkesempatan mencoba Polygon Path E5 ke sejumlah rute untuk merasakan "dorongan" dari sepeda bergenre urban bike tersebut. Pengoperasian power assist di Path E5 sangat mudah karena hanya menekan tombol di baterai yang ada di batang bawah frame (downtube).
Baterai produksi Shimano berkapasitas 504 Wh itu menjadi penyalur daya utama untuk motor elektrik yang menyatu dengan bagian bottom bracket (as pedal) sepeda. Sementara penunjuk mode power assist berada di bagian stang atau handlebar sepeda bagian kanan dengan layar yang mudah terlihat.
Untuk mendapatkan power assist dari baterai Shimano, baterai harus dinyalakan saat sepeda dalam posisi diam dan tidak ada hentakan pada pedal. Jadi, power assist tidak bisa dihidupkan tiba-tiba saat sepeda sedang melaju.
Ada 3 mode assist yang bisa digunakan saat baterai menyala, yaitu Eco, Normal, dan High. Saat mencoba mode Eco, dorongan terasa sangat mulus. Dorongan yang terasa ringan dan membantu menambah kecepatan sepeda di jalur datar.
Saat beralih ke mode Normal, dorongan power assist membuat sepeda lebih melaju. Di mode ini, sepeda terasa menjadi lebih ringan ketika melaju dan bisa digunakan untuk melewati jalanan dengan tanjakan ringan tanpa perlu usaha lebih dengan rasio gigi (gear) yang disesuaikan.
Mecoba mendapatkan momentum dorongan power assist yang lebih baik, Mediaindonesia.com pun mencoba mencari rute tanjakan dengan kemiringan (gradient) hingga 15%. Di rute ini, mode high jadi pilihan pas untuk mendapatkan momentum kayuhan saat menanjak.
Baca juga : Besok, Pemerintah Terima Proposal Investasi dari Tesla
Namun, momentum kayuh itu tetap harus disesuaikan dengan rasio gigi sepeda yang sesuai untuk menanjak. Dengan demikian, dorongan elektrik dari motor elektrik akan lebih terasa dan bisa melewati tanjakan dengan lebih efisien. Bila dikombinasikan dengan rasio gigi kecil yang biasa digunakan untuk melaju kencang di jalan datar, dorongan elektrik seakan tak terasa dan melewati rute menanjak pun tetap membutuhkan kekuatan kayuh yang besar.
Dorongan elektrik yang dihasilkan Polygon Path E5 memang membuat sepeda melaju lebih kencang. Namun, ada batas kecepatan tenaga pendorong bekerja, yaitu 32 km/jam. Diatas kecepatan maksimal itu, power assist akan terputus secara otomatis dan kembali bekerja saat kecepatan berada di bawah kecepatan maksimal.
Power assist yang dihasilkan Polygon Path E5 bukan hanya berguna saat di jalan raya atau rute menanjak saja. Untuk pesepeda yang suka blusukan ke rute tanah, power assist juga membantu melibas rintangan di rute yang biasa dilewati sepeda bergenre MTB itu. Ditambah dengan ban lebar berukuran 27,5 x 2.40, Polygon Path E5 terasa cukup stabil melaju di jalan tanah.
Baterai Shimano di Polygon Path E5 pun sudah terbukti memiliki ketahanan terhadap air (water resisance).Asal tidak digunakan untuk menerjang banjir, Power assist Polygon Path E5 masih bisa bekerja optimal di bawah guyuran hujan. hal itupun dirasakan Mediaindonesia.com kala terguyur hujan saat mengendarai Polygon Path E5.
Untuk gear, Polygon Path E5 disematkan 10 gigi dengan rasio terkecil 11 mata gigi hingga terbesar 34 mata gigi (11-34T). Rasio itu dirasakan Mediaindonesia.com pas untuk digunakan saat tidak menggunakan mode elektrik dan cukup mudah untuk melajukan sepeda yang dilepas ke pasar seharga Rp22,5 juta itu.
Secara keseluruhan, mengendarai Polygon Path E5 memberikan kemudahan berkendara di segala medan dengan power assist-nya. Geometri yang mirip dengan sepeda MTB pun membuat Path E5 terasa lincah dikendarai melewati berbagai rute, baik jalan raya atau rute dengan kontur tanah.
"Melalui sepeda Polygon Path E5 ataupun seri sepeda pedelec yang lain, orang bisa merasakan betapa fun bersepeda, mudahnya membina gaya hidup sehat, dan bahkan mental ataupun physical healing. Sepeda betul-betul menjadi solusi bagi setiap orang, terlebih lagi untuk masa depan," kata Yunike Maris, Brand Marketing Polygon dalam keterangannya di situs Rodalink. (RO/OL-7)
Sebelum membiarkan anak bermain sepeda listrik, berikut beberapa tips keamanan yang sebaiknya awasi oleh orangtua.
Usia tidak selalu menjadi indikator bahwa anak sudah matang secara mental untuk menghadapi risiko berkendara di jalan raya.
Skuter listrik siap meramaikan Jakarta dan sekitarnya, tapi pengemudi ojol merasa terancam kehilangan pendapatan.
Keluarga dan teman-teman korban tabrak lari menuntut keadilan terhadap kasus tabrak lari menyebabkan dua orang pengendara Grab Wheels tewas. Polisi hanya mewajibkan penabrak wajib lapor.
Peraturan itu ditetapkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pada 16 Juni 2020 dan diundangkan pada 22 Juni 2020.
Adapun syarat penggunanya dibatasi dengan usia. Dengan minimal usia 12 tahun. Selain itu, tidak diperbolehkan mengangkut orang lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved