Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Soal Backdoor Listing, Ini Tanggapan Bos Tri

Raja Suhud
03/2/2021 19:15
Soal Backdoor Listing, Ini Tanggapan Bos Tri
Konsumen membeli voucher pulsa seluler.(Antara/Aditya Pradana Putra )

Di TENGAH rencana konsolidasi dua operator selular yakni Tri dan Indosat muncul spekulasi bahwa muaranya akan berakhir dengan masuknya Tri ke bursa saham.

Hal ini bisa terjadi  karena Tri yang bukan merupakan perusahaan terbuka masuk ke bursa melalui Indosat yang terlebih dahulu sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Praktek masuk bursa melalui jalur perusahaan yang sudah terlebih dahulu ada di bursa sering disebut sebagai backdoor listing. Strategi itu sendiri tidak masuk dalam aksi korporasi yang dilarang oleh otoritas bursa.

Backdoor listing umumnya membuat perusahaan yang baru masuk itu berubah menjadi pemegang saham pengendali dari emiten. Oleh karena itu cara masuknya bermacam-macam dari sebagai pemegang saham biasa hingga akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas melalui mekanisme rights issue atau penerbitan saham baru. 

MERGER  antara tiga bank syariah milik BUMN yang baru saja terjadi mirip dengan praktek backdoor listing. Berdirinya Bank Syariah Indonesia Tbk yang berasal dari penggabungan BRI Syariah Tbk,  Bank Mandiri Syariah dan dan BNI Syariah menjadikan  dua anak BUMN non tbk lainnya itu menjadi bagian dari perusahaan publik.  

Analis pasar modal dari Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji mengatakan strategi backdoor listing saat ini bisa menjadi salah satu pilihan menarik. 

"Di tengah kondisi market yang fluktuatif ini jadi memungkinkan untuk masuk pasar modal sekarang ini," ujar Nafan di Jakarta, Selasa (2/2/2021). 
 
 Wakil Direktur Utama Tri Indonesia  Danny Buldansyah tidak mau berandai-andai apakah pada akhirnya nanti merger antara Tri dan Isat akan berakhir seperti skema backdoor listing. Menurutnya itu merupakan ranah dari pemegang saham untuk mengambil keputusan. Yang pasti  keduanya serius mempersiapkan agar rencana merger  berjalan seperti yang direncanakan. 

"Banyak orang yang bertanya apakah backdoor listing. Kita masih mengkaji skema apa yang tepat ketika nanti terjadi konsolidasi. Yang pasti, kedua pihak baik Ooredoo sebagai pemegang saham Indosat dan Hutchinson akan memiliki peran yang signifikan dalam perusahaan yang berkonsolidasi," kata Danny Buldiansyah.

Saat ini kedua belah pihak sedang dalam tahap pengumpulan data guna melakukan valuasi.  "Nah mudah-mudahan semuanya kita selesai sebelum akhir April kalau bisa dipercepat lebih baik lagi. Itu tahapannya sampai sekarang," tandasnya. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya