Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) mengajak Nowergia untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut dengan memerangi praktik illegal fishing. Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat bertemu dengan Duta Besar Norwegia H.E. Vegard Kaale di Jakarta, Senin (1/2).
"Salah satu concern kami adalah menjaga laut dari praktik illegal fishing," ujar Trenggono dalam keterangannya yang dikutip Selasa (2/1).
Trenggono mengatakan praktik illegal fishing merupakan persoalan global yang perlu disikapi bersama. Serta, lanjutnya, setiap negara perlu menunjukkan langkah konkret dalam memerangi praktik tersebut.
Selain itu, Menteri KKP sepakat dengan aturan sejumlah negara yang memberlakukan ketentuan ketertelusuran produk-produk perikanan yang masuk ke suatu negara. Dengan begitu, ucapnya, dapat ditelusuri dari mana ikan berasal dan bagaimana proses produksinya.
"Overfishing ini bukan hanya persoalan di Indonesia saja, tapi juga dunia. Saya concern pada keberlanjutan, karena isi laut kita harus dijaga untuk generasi berikutnya," imbuh Trenggono.
Baca juga: 15 Pelaku Illegal Fishing asal Vietnam Jalani Karantina di Natuna
Selain mengenai praktik illegal fishing, dia menyampaikan pihaknya tengah fokus mengembangkan perikanan budidaya dalam negeri. Langkah ini, ungkapnya, sebagai upaya menjaga keberlanjutan produktivitas perikanan tangkap ke depannya.
"Norwegia adalah salah satu negara yang sukses melakukan budidaya. Kami mau belajar. Fokus kami hanya di tiga sampai lima komoditas," urai Trenggono.
Sementara itu, Dubes Vegard Kaale sepakat dengan Menteri KKP, menuturkan, praktik illegal fishing merupakan persoalan bersama. Dia berharap ke depan Indonesia-Norwegia dapat menjalin lebih banyak kerja sama, khususnya di bidang kelautan dan perikanan.
KKP menyebut komitmen dua negara ini dalam melawan illegal fishing bukan hal baru. Pada November 2015, kedua negara melakukan Joint Statement on Cooperation to Combat IUU Fishing, Fisheries Crime and Fisheries Related Crimes, to Promote Sustainable Fisheries Governance RI-Norwegia di Jakarta.
Dijelaskan, implementasi kerja sama pemberantasan IUU Fishing ini mencakup penanganan kasus illegal fishing secara bersama-sama (joint investigation dan technical assistance), pertukaran data dan informasi mengenai pergerakan kapal illegal fishing berbendera asing yang akan memasuki wilayah Indonesia dan peningkatan kapasitas aparat penegak hukum perikanan.(OL-5)
KKP menangkap satu kapal ikan asing berbendera Malaysia yang diduga melakukan penangkapan ikan secara ilegal di perairan Selat Malaka.
Pemerintah melalui KKP memperkuat implementasi kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) dengan menyasar wilayah pengelolaan perikanan (WPPNRI) strategis di Indonesia timur.
PT Danareksa (Persero) atau Holding BUMN Danareksa menjalin kemitraan strategis dengan Direktorat Jenderal Penataan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Salah satu fokus utama pertemuan tahun ini adalah pembagian kuota sumber daya ikan, khususnya tuna.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menerbitkan menerbitkan Permen KP Nomor 6 Tahun 2025 tentang Standar Bahan Baku Pengolahan Ikan.
Yang perlu dilakukan dan direalisasikan ke depan adalah memungut PNBP untuk kapal-kapal izin daerah dgn besaran kapal 5GT sd 30GT yang melaut sampai dengan 12 mil.
Alec Luhn, jurnalis iklim asal Amerika Serikat dilaporkan hilang saat melakukan pendakian solo di Taman Nasional Folgefonna, Norwegia.
DANA pensiun swasta terbesar di Norwegia, KLP Pension, memutuskan untuk mencoret dua perusahaan raksasa industri pertahanan dari portofolio investasinya.
Para arkeolog Norwegia, menemukan makam perahu dari abad ke-10 berisi jasad perempuan Viking dan anjing peliharaannya.
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq, mengunjungi Norwegia membawa misi untuk mempererat persaudaraan kedua negara dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.
Norwegia meluncurkan dana riset senilai 100 juta kroner (sekitar Rp140 miliar) untuk menarik peneliti internasional, yang menghadapi tekanan terhadap kebebasan akademik.
Arkeolog menemukan 41 kuburan anak-anak dari Zaman Perunggu dan Besi di Fredrikstad, Norwegia, yang ditandai dengan lingkaran batu misterius.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved