Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Istana Klaim Kondisi Ekonomi Berangsur Pulih Meski Korona Melonjak

Dhika Kusuma Winata
01/2/2021 18:41
Istana Klaim Kondisi Ekonomi Berangsur Pulih Meski Korona Melonjak
Panutan Sulendrakusuma(Dok KSP)

KANTOR Staf Presiden (KSP) ekonomi Indonesia terus berangsur pulih meski masih terdampak pandemi covid-19. 

Pemulihan itu terlihat dari beberapa indikator mulai dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), indeks manufaktur, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), neraca perdagangan, hingga pelaksanaan vaksinasi.

"Indikator-indikator tersebut menunjukkan pemulihan ekonomi mulai bergerak positif," kata Deputi III KSP Panutan Sulendrakusuma melalui keterangan pers di Jakarta, Senin (1/2).

Dia memaparkan berdasarkan survei konsumen Bank Indonesia pada Desember 2020, IKK bergerak ke level 96,5 dari posisi November 2020 pada level 92,0. Peningkatan itu dinilai mengindikasikan konsumen optimistis terhadap pemulihan ekonomi.

Dari hasil survei Bank Indonesia, Panutan menjelaskan penguatan juga terlihat baik di kategori pengeluaran dan tingkat pendidikan. Data itu diperoleh setelah melakukan survei di 14 kota di Indonesia dan menunjukkan daerah seperti Bandar Lampung, DKI Jakarta, dan Denpasar menduduki posisi IKK tertinggi.

"Naiknya IKK pada kota-kota tersebut didukung oleh menguatnya ekspektasi masyarakat terhadap pemulihan ekonomi dan ketersediaan lapangan kerja," tambah Panutan.

Pemulihan juga disebut terjadi pada Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur. Pada Desember 2020, PMI manufaktur yang berada pada level 51,3 bergerak positif menjadi 52 pada Januari 2021.

Menurut Panutan, naiknya PMI manufaktur mengindikasikan aktivitas yang lebih ekspansif. Kondisi itu juga menunjukkan naiknya permintaan yang akhirnya juga berpengaruh pada naiknya aktivitas produksi.

"Secara nasional ini merupakan berita yang sangat bangus, mengingat sektor manufaktur berkontribusi 21% terhadap produk domestik bruto (PDB) 2019," jelasnya.

Penyaluran KUR juga disebut bertumbuh positif. Panutan memaparkan, penyaluran dana KUR sudah mencapai 100% atau Rp190 triliun pada 2020. Menurut Panutan, penyaluran KUR tergolong sukses sehingga bisa membangkitkan aktivitas perekonomian masyarakat dan mendongkrak daya beli.

"Terutama dari sektor pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menguasai lapangan pekerjaan dan berkontribusi besar terhadap perekonomian," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan neraca perdagangan mencatat surplus sebesar US$21,74 miliar. Padahal, imbuhnya, total ekspor secara kumulatif dari Januari hingga Desember 2020 turun 2,61% menjadi US$163,31 miliar.

Adapun indikator terakhir dilihat dari pelaksanaan vaksinasi yang mulai berlangsung pada 13 Januari lalu. Vaksinasi yang sudah dimulai memunculkan optimisme masyarakat dan pelaku usaha. Agar pemulihan ekonomi bisa terus berlanjut, ia mengatakan penerapan protokol kesehatan dan pengendalian pandemi juga tetap harus berjalan. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya