Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
BERKOLABORASI atau menjalin kemitraan antara dua perusahaan adalah sebuah keniscayaan saat ini. Apalagi jika kolaborasi itu memang menguntungkan kedua belah pihak.
Hal itulah yang dilakukan Waskita Karya. Mereka mengumumkan kemitraan strategis dengan penyedia solusi geospasial Esri Indonesia untuk mengadopsi inovasi di bidang Teknik Digital bernama GeoBIM (Kembar Digital) yang akan memungkinkan Waskita menciptakan infrastruktur dan fasilitas yang lebih tangguh di seluruh negeri.
Baca juga: Memacu Penyelesaian Proyek Strategis Nasional
Kemitraan itu sebagai bagian dari strategi transformasi digital Waskita yang bertujuan untuk memanfaatkan teknologi pintar dan Big Data untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi, produktivitas, keselamatan tenaga kerja, dan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
Inti dari kemitraan ini adalah solusi Sistem Informasi Geografis (GIS) yang mengintegrasikan, mengelola, dan menganalisis berbagai data termasuk data BIM (Building Information Modeling) dengan tujuan untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada desainer dan arsitek dalam hal lokasi, orientasi, dan lokasi struktur yang akan digunakan bahkan sampai bahan bangunan.
Menurut Chief Executive Officer Esri Indonesia, Achmad Istamar meskipun GIS diperlukan untuk perencanaan dan pengoperasian kota, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya dalam konteks lingkungan sekitarnya, informasi BIM sangat penting untuk mendesain dan pembangunan konstruksi struktur tersebut.
“Integrasi BIM dan GIS (juga dianggap sebagai GeoBIM) akan menghasilkan Kembar Digital 3D yang akan membantu Waskita membuat desain yang memaksimalkan nilai jangka panjang dari infrastruktur jangka panjang di seluruh negeri,” kata Achmad.
“Selain itu, GeoBIM akan memungkinkan para perencana, insinyur, dan arsitek untuk memvisualisasikan dan bereksperimen dampak desain mereka terhadap lingkungan dan lanskap yang ada pada peta 3D untuk memastikan infrastruktur dan fasilitas dalam proyek mendatang mendukung kebutuhan masyarakat sekitar.”
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa GeoBIM juga diharapkan dapat memecah silo dan mengkonsolidasikan data dari berbagai departemen Waskita ke dalam satu platform pemetaan dinamis.
“Ini adalah standar praktik terbaik saat ini untuk pengelolaan data karena setiap proyek dan pemangku kepentingan mendapat manfaat dari memiliki satu titik kebenaran untuk semua data proyek,” katanya.
"Dengan demikian, semua pemangku kepentingan dapat melihat desain keseluruhan proyek dan memahami hubungan antara lingkungan dan struktur yang direncanakan sehingga kemungkinan yang diperlukan dikembangkan untuk menghindari ketidakefisienan dan pemborosan selama proyek berjalan."
Dengan adanya covid-19, telah mendorong banyak organisasi untuk mengadopsi transformasi digital dengan sangat cepat. Waskita Karya mengambil pendekatan berpikiran maju tentang inovasi dengan memikirkan bagaimana adopsi teknologi mereka dapat membantu memajukan industri infrastruktur di Indonesia.
“GeoBIM adalah tren terbaru dalam rekayasa dan konstruksi digital di seluruh dunia. Kami berharap dalam bermitra dengan Esri Indonesia ini akan mengantarkan era baru desain infrastruktur di negara ini,” ujar Direktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Sistem PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Hadjar Seti Adji.
“Teknologi memberdayakan kami untuk merencanakan, membuat keputusan, dan mengelola sumber daya dan fasilitas kami dengan lebih baik. Dalam kasus kemitraan ini, GeoBIM akan memungkinkan kami untuk bereksperimen secara virtual berbagai konfigurasi perencanaan, menyediakan platform umum untuk komunikasi yang lebih baik dengan banyak pemangku kepentingan serta membuat proses alur kerja yang efisien," lanjutnya.
“Kemitraan dengan Esri Indonesia dan penggunaan GeoBIM diharapkan akan membawa manfaat yang besar bagi tranformasi sistem Big data dan sistem Informasi Infrastruktur, tidak hanya untuk portofolio proyek kami tetapi juga bagi komunitas konstruksi Indonesia ,yang dapat menikmati dan menggunakan infrastruktur dan fasilitas kami. Ini memang merupakan aspirasi utama dalam perjalanan transformasi bisnis kami dan diharapkan akan menginspirasi pemangku hajat konstruksi Indonesia untuk melakukan hal yang sama dan mendukung program ini,” ujar Hadjar. (RO/A-1)
Pembangunan Jakarta bisa dilakukan kalau semua pihak bersama-sama memberikan dukungan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
KAWASAN Pelabuhan Labuan Bajo kian bersolek. Wilayah tersebut kini mulai mengubah rupanya menjadi salah satu destinasi wisata.
Camat dan lurah diminta untuk memetakan titik-titik prioritas yang dapat dijadikan lokasi pelaksanaan program padat karya.
Harus ada upaya mendorong riset dan inovasi AI yang relevan dengan kebutuhan bangsa, serta menjaga etika dan nilai dalam teknologi.
Program pembangunan itu harus 60% pada tingkat kabupaten/kota, 20% provinsi dan 20% pusat. Namun, sayangnya, menurut Bursah sampai saat ini pembangunan di daerah masih dikendalikan pusat.
Sebelumnya Apdesi juga menyampaikan beberapa permohonan diantaranya penambahan Alokasi Dana Desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved