Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
MENTERI Pendustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 tumbuh 4%. Langkah tersebut, ungkapnya, dapat terwujud dengan program vaksinasi yang lancar.
"Dimulainya vaksinasi bisa menjadi kunci pendorong dalam pemulihan industri di tanah air," ujar Menperin dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (14/1).
Agus menuturkan, program vaksinasi tersebut akan ditopang oleh serangkaian kebijakan yang telah berjalan sejak pertengahan tahun lalu. Melalui berbagai program dan kebijakan, Menperin optimistis, industri manufaktur di tanah air bakal tumbuh positif mendekati 4% pada 2021. Sebelumnya, di triwulan III 2020, pertumbuhan industri manufaktur mengalami kontraksi 4,31% dan pada triwulan II 2020 juga terkontraksi 6,19%.
"Industri manufaktur pada 2021 diperkirakan kembali pada titik positif. Seluruh sub sektor manufaktur akan kembali bergairah, dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi kembali pulih. Kami proyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 tumbuh hampir 4%," jelas Politikus Golkar itu.
Menurut Agus, optimisme tersebut juga didasarkan pada data perbaikan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dikatakan berada di level ekspansif. Pada Desember 2020, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 51,3 atau naik dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6.
Angka indeks di atas 50 ini, ungkapnya, diartikan mengalami ekspansi, sedangkan di bawah 50 berarti kontraksi.
"Selama dua bulan berturut-turut (di akhir 2020) PMI Manufaktur Indonesia masuk ke fase ekspansif. Tentu ini ada beberapa alasan, salah satunya keyakinan dari pelaku industri bahwa dari data-data yang ada sudah mulai adanya reborn dari konsumsi domestik, juga adanya sinyal bahwa vaksin akan hadir," terang Agus.
Menurutnya, alasan tersebut yang menumbuhkan rasa kepercayaan tinggi dari pelaku industri untuk mendorong proses produksi. Di samping itu, Bank Indonesia mencatat kegiatan usaha di industri pengolahan mulai menunjukkan sinyal ekspansi. Kinerja industri ini diprediksi terus membaik pada kuartal I-2021. Geliat ekspansi itu tecermin dalam Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI BI) pada kuartal IV-2020 yang mencapai 47,29% Capaian itu jauh lebih tinggi dari dua kuartal sebelumnya yang menyentuh angka 45,64% dan 44,91%.
baca juga: Efek Vaksin, Rupiah dan IHSG Kompak Menguat
Dari sisi nilai investasi, lanjut Menperin, investasi di sektor industri periode Januari-September lalu juga meningkat 37% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.
“Selain itu ekspor produk manufaktur juga mengalami peningkatan signifikan. Kondisi inilah yang membawa harapan bagi pemulihan ekonomi pada 2021,” pungkasnya. (OL-3)
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Pameran China (Indonesia) International E-commerce Industry Expo 2025 yang akan berlangsung pada 3-5 September 2025 akan berusaha mengundang Alibaba Group.
Pendidikan tinggi yang mengedepankan kekayaan budaya lokal dan kemitraan industri akan semakin relevan dalam menghadapi tantangan pariwisata masa depan.
DATA Badan Pusat Statistik (BPS) belakangan ini dikritik dan menjadi diskursus di ruang publik. Itu karena angka-angka yang dirilis dianggap tidak mencerminkan realitas yang ada. Angka
Presiden rabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% sebagai salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Pemerintah provinsi sangat aktif dan peduli terhadap dunia usaha, bahkan turun langsung ke lapangan untuk memastikan sinergi berjalan.
Menteri Pariwisata menjelaskan perjalanan wisatawan nusantara pada kuartal kedua 2025 mencapai 331,37 juta perjalanan atau meningkat 22,32% dibandingkan kuartal kedua 2024.
Gaikindo menyatakan daya beli masyarakat saat ini masih lesu, tercermin dari tren penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Core menilai ada kejanggalan beberapa komponen pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved