Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kementan Ajak Insan Pertanian Dukung Tiga Program Aksi 

Mediaindonesia.com
13/1/2021 22:30
Kementan Ajak Insan Pertanian Dukung Tiga Program Aksi 
Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, saat menjelaskan 3 Program Aksi di Ciawi, Jabar, Rabu (13/1).(Dok.Kementan)

SELURUH insan pertanian diajak untuk mendukung tiga Program Aksi untuk mendukung pembangunan pertanian tahun 202, khususnya di bidang sumber daya manusia pertanian. Tiga Program Aksi tersebut ialah Gerakan Kostratani, Pembangunan Petani Milenial, dan mendukung Program Utama Kementan, khususnya food estate dan korporasi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, untuk memaksimalkan pembangunan pertanian tahun 2021, dibutuhkan perencanaan matang.

"Peran pertanian sangat penting, yaitu menyediakan pangan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Kita harus mewujudkan ketahanan pangan. Untuk itu, butuh peran dari semua insan pertanian dalam mendukung Program Aksi yang ada," katanya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, 3 Program Aksi akan menjadi acuan untuk mendukung pembangunan pertanian.

"Saya berharap seluruh jajaran men-support ketiga program aksi ini. Kita harus memberdayakan petani melalui Kostratani, memberdayakan penyuluh dan BPP. Pemberdayaan bisa dilakukan melalui pelatihan penyuluh, petani, tematik dan lainnya," katanya, Rabu (13/1).

Menurutnya, pelatihan juga menyampaikan bagaimana caranya mendapatkan modal, bagaimana mendapatkan KUR. Ada juga pelatihan olah tanah yang bagus, memanfaatkan pupuk seimbang, cara menggunakan pestisida, panen, pascapanen, dan lainnya.

"Dukung target penumbuhan 2,5 juta petani milenial melalui pelatihan vokasi. Pada program ini Widyaiswara dan pusat pelatihan harus mampu menggenjot petani milenial, dengan maksimalkan Kostratani, pemberdayaan penyuluh dan petani milenial," katanya. 

Dedi juga meminta petani men-support pembangunan food estate berbasis korporasi. Artinya, petani digabung dan dikelola secara berjamaah. Oleh karena itu, petani harus bergabung dalam poktan, gapoktan, BUMP.

"Dengan korporasi pengelolaannya, pemasarannya bareng, produktivitas tinggi, daya saing tinggi, dan pasti berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani," kata Dedi. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya