Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sidak ke Rute Jayapura-Wamena, Wamen PUPR Temukan Jalan tak Layak

Mediaindonesia.com
13/1/2021 10:27
Sidak ke Rute Jayapura-Wamena, Wamen PUPR Temukan Jalan tak Layak
Wamen PUPR lakukan sidak di rute Jayapura-Wamena(Dok: PUPR)

USAI mendapat informasi rute Jayapura-Wamena masih putus, Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat John Wempi Wetipo segera melakukan inspeksi mendadak tetap dengan protokol kesehatan covid-19.

Wamen Wempi bersama rombongan kecil bergerak menyusuri rute Jayapura-Wamena sepanjang 320 kilometer, Senin (11/1). Tim melewati Arso, Keroom, Senggi sampai ke Distrik Airu. Kondisi jalan di rute itu kebanyakan belum memenuhi standar layak. Masih banyak ruas jalan yang kondisinya seperti kubangan lumpur. Mobil rombongan bergerak tersendat. Untuk bisa selamat, biasanya ada sebuah excavator guna menarik mobil yang terjebak di jalan berlumpur itu. 

Ia menemui beberapa perusahaan yang mengerjakan proyek Trans Papua namun tidak memiliki peralatan lengkap seperti di kontrak kerja. Alat yang minim membuat pekerjaan tidak sesuai target. 

Wamen semakin kaget ketika sampai di lokasi longsor di Distrik Waris. Ada 15 titik jalan dengan jarak dua kilometer sudah terbengkalai beberapa tahun. Akibatnya jalan tidak bisa dilalui kendaraan umum dan angkutan logistik.

"Ini semua mengakibatkan ekonomi biaya tinggi, yang pada akhirnya akan membebani masyarakat," kata Wamen John Wempi Wetipo.

Baca juga: Susul Empat Maskapai, Deraya Air Resmi Buka Rute Timika-Wamena

Inspeksi Wamen PUPR ini diketahui Kepala Balai Jalan Jayapura Edu Seseray yang sudah berada di lokasi 260 kilometer di Distrik Airu. Di Distrik Airu ini, lokasi jalan yang paling parah dikerjakan oleh PT Nindya Karya. Peralatan kerja di lapangan tidak memenuhi standar pekerjaan seharusnya. Hanya dikerjakan dua alat berat excavator. 

Edu Seseray pun mengatakan ada 18 titik di sepanjang ruas itu.

"Lima belas titik sudah dikerjakan dan tiga lokasi sedang berjalan," jelas Edu.

Kenyataan di lapangan, jalan-jalan ini masih semi off-road, belum layak dipakai untuk kendaraan umum.(RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya