Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Penjualan Eceran November Membaik Didorong Sandang

Fetry Wuryasti
12/1/2021 13:37
Penjualan Eceran November Membaik Didorong Sandang
Warga membeli pakaian di toko pakaian Pasar Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu.(ANTARA/Abriawan Abhe)

BANK Indonesia mencatat pada November 2020 kinerja penjualan eceran secara bulanan mengalami perbaikan meski masih dalam fase kontraksi. Indeks Penjualan Riil (IPR) pada November 2020 tercatat sebesar 181,3 atau tumbuh sebesar -1,2% (mtm) atau membaik dari -5,3% (mtm) pada Oktober 2020.

Perbaikan itu terjadi pada banyak kelompok yang dipantau, terutama sandang serta suku cadang dan aksesori yang tercatat tumbuh masing-masing sebesar 6,4% (mtm) dan 2% (mtm) pada November 2020 dibandingkan dengan 2,4% (mtm) dan 0,04% (mtm) pada bulan sebelumnya.

Kinerja penjualan eceran secara tahunan pada November terkontraksi atau sebesar -16,3% (yoy), lebih dalam dari bulan sebelumnya sebesar -14,9% (yoy). Kondisi tersebut terutama disebabkan penurunan penjualan kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta perlengkapan rumah tangga lain masing-masing sebesar -36,3% (yoy) dan -27,8% (yoy).

Untuk kinerja penjualan eceran pada Desember 2020 secara bulanan diprakirakan tumbuh meningkat. Indeks Penjualan Riil Desember 2020 diprakirakan sebesar 186,5, atau tumbuh 2,9 (mtm), setelah tercatat kontraksi sebesar -1,2% (mtm) pada November 2020. "Peningkatan tersebut diprakirakan didorong oleh permintaan masyarakat pada saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan tahun baru," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Selasa (12/1).

Seluruh kelompok mengalami pertumbuhan yang positif, terutama pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi dan perlengkapan rumah tangga lain masing-masing sebesar 4,5% (mtm) dan 3% (mtm). Kelompok makanan, minuman, dan tembakau diindikasi juga meningkat sebesar 2,4% (mtm) pada Desember 2020, dari bulan sebelumnya -0,5% (mtm).

Secara tahunan, penjualan eceran Desember 2020 diprakirakan mengalami kontraksi sebesar -20,7% (yoy), lebih dalam dari -16,3% (yoy) pada bulan sebelumnya. Penurunan penjualan tahunan diindikasi terutama terjadi pada subkelompok sandang (-60,9% yoy) dan kelompok peralatan informasi dan komunikasi (-38,4% yoy).

Penjualan riil triwulan IV 2020 diindikasikan terkontraksi lebih dalam dari triwulan sebelumnya. Indeks Penjualan Eceran triwulan IV 2020 diprakirakan menurun -17,3% (yoy), lebih dalam dibandingkan -10,1% (yoy) pada triwulan III-2020, dan belum kembali tumbuh positif sebagaimana yang terjadi pada triwulan IV 2019 sebesar 1,5%(yoy).

Menurunnya kinerja penjualan eceran pada triwulan IV 2020 terutama terjadi pada kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta makanan minuman dan tembakau masing-masing -35,2% (yoy) dan -8,2% (yoy).

Penurunan itu diindikasi disebabkan oleh tertahannya konsumsi masyarakat khususnya saat PSBB Jilid II sampai minggu kedua Oktober 2020 di Jakarta serta demonstrasi sepanjang Oktober-November di beberapa kota besar cakupan survei.

Selain itu, pemerintah pusat juga melakukan implementasi pengetatan aktivitas masyarakat sejak 18 Desember 2020-8 Januari 2021. Ini diikuti oleh kebijakan sejumlah daerah dalam melakukan pembatasan jam operasional sejumlah pusat perbelanjaan, restoran, dan kegiatan berkumpul.

"Responden juga menyatakan bahwa keadaan musim cuaca yang kurang mendukung juga menyebabkan penurunan penjualan eceran di periode laporan," kata Erwin. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya