Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Catatan Kelam Penerbangan Indonesia

Insi Nantika Jelita
11/1/2021 15:40
Catatan Kelam Penerbangan Indonesia
Ilustrasi pesawat Sriwijaya Air.(AFP/Adek Berry)

JATUHNYA pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, pada Sabtu sore (9/1), menambah catatan kelam penerbangan Indonesia selama ini.
Indonesia pernah mengalami beberapa insiden yang terkait dengan masalah keselamatan penerbangan di masa lalu, termasuk perawatan yang buruk, pelatihan pilot, kegagalan komunikasi atau mekanis, dan masalah kontrol lalu lintas udara.

Indonesia dinilai sebagai tempat terburuk di Asia untuk naik pesawat dengan 104 kecelakaan dan 2.353 kematian terkait. Data tersebut dari Jaringan Keselamatan Penerbangan, Senin (11/1).

Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir setidaknya tercatat lima kecelakaan pesawat besar yang memakan korban ratusan penumpang. Pada 28 Oktober 2018, maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh di kawasan pantai Karawang, Jawa Barat, yang menewaskan 189 penumpang dan kru pesawat.

Pada 30 Juni 2015, pesawat Hercules milik TNI AU tipe C-130 dengan nomor A-1310 jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan, Sumatra Utara. Kecelakaan ini mengakibatkan penumpang dan kru pesawat yang berjumlah 122 orang meninggal.

Insiden lain, pada 28 Desember 2014 pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura mengalami kecelakaan. Pada 20 Mei 2009, pesawat Hercules Angkatan Udara Indonesia tipe C-130 Hercules  dari Jakarta menuju Jawa Timur membawa 112 orang mengalami kecelakaan.

Pada 1 Januari 2007, maskapai Adam Air jatuh di Selat Makassar. Pesawat Boeing 737-400 itu menerbangi rute Surabaya-Manado dengan mengangkut jumlah penumpang terdiri dari 96 orang.

Pada 5 September 2005, pesawat Boeing 737-200 Mandala Airlines Penerbangan RI 091 gagal take off dari Bandara Polonia Medan dalam penerbangan menuju Jakarta. Dari 117 penumpang dan awak, hanya 17 yang selamat.

Jet Boeing 737-500 dilaporkan telah terlibat dalam delapan kecelakaan kehilangan lambung atau insiden kerusakan pesawat tidak dapat diperbaiki dengan total 220 kematian, menurut Jaringan Keselamatan Penerbangan. (Bloomberg/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya