Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Kedelai Dipatok Rp8.500, Pengusaha Tempe Tahu Bandung Lega

Mediaindonesia.com
10/1/2021 15:31
Harga Kedelai Dipatok Rp8.500, Pengusaha Tempe Tahu Bandung Lega
(DOK KEMENTAN)

Pemerintah menetapkan batas penjualan kedelai dari importir ke pengrajin sebesar Rp8.500 per kg. Langkah ini diambil sebagai upaya menstabilkan pasokan dan harga kedelai yang sempat mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

Seperti diketahui, kenaikan harga kedelai beberapa waktu terakhir berimbas pada meningkatnya biaya produksi tahu tempe. Buntutnya, harga tahu tempe mengalami kenaikan di pasaran.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meyakini bahwa kenaikan harga dan pasokan kedelai dapat dikendalikan. Jika beberapa hari lalu harga kedelai sempat mencapai Rp9.000-Rp10.000, saat ini sudah turun menjadi Rp8.500 dan stoknya tetap ada.

"Pak Presiden minta kepada saya, kalau begitu jangan tergantung lagi (impor kedelai). Saya sekarang lagi persiapkan (budidaya kedelai)," ucapnya di Makassar, Sabtu (9/1/2021).

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, kesepakatan antara importir dengan Gakoptindo harus dilaksanakan dengan harga jual kedelai ke pengrajin sebesar Rp8.500 per kg.

"Harga jual yang telah disepakati untuk memenuhi kebutuhan dalam 100 hari ke depan, tentunya ini tidak ada yang dirugikan, saling menguntungkan. Pengrajin tetap bisa berproduksi," kata Agung saat mengunjungi produsen tahu tempe di Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/1/2021).

Kebijakan tersebut membuat produsen tahu tempe di Bandung merasa lega. H Galih, pemilik Pabrik Tahu Sutra di Kec Babakan Ciparay Bandung, kembali bergairah untuk terus produksi. Yang sebelumnya sempat mengalami penurunan hingga 30% akibat kenaikan bahan baku kedelai.

"Alhamdulillah ini sudah ada kesepakatan harga Rp8.500, saya mendukung dan optimistis bisa bantu terus produksi. Kemarin produksi turun 30%, sekarang bisa mulai produksi lagi karena ini konsumen pasar juga sudah nunggu," ujarnya.

Dari kunjungan tersebut, sebagian masih ada yang di atas Rp8.500 per kg. Untuk itu, Agung meminta satgas pangan Jabar beserta dinas pangan Jabar dan Dinas Perindag Jabar yang turut hadir dalam kunjungan tersebut untuk segera melakukan gerakan stabilisasi pasokan dan harga kedelai.

"Di sini masih ada yang menjual dengan harga di atas Rp8.500. Ini tugas satgas pangan bersama dinas terkait untuk terus melakukan monitoring," tegasnya. (OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya