Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Harga Bitcoin Tembus Rp469 Juta

Insi Nantika Jelita
03/1/2021 11:42
Harga Bitcoin Tembus Rp469 Juta
Ilustrasi bitcoin(AFP/Ozan KOSE)

HARGA Bitcoin selama berminggu-minggu berada di kisaran angka US$30.000. Pada Sabtu (2/1), mata uang virtual itu kembali mencetak rekor dengan menembus harga US$33.000 lebih atau sekitar Rp469 juta, tertinggi sepanjang masa.

Dilansir CNN, nilai Bitcoin (XBT) telah meningkat tiga kali lipat selama 2020, tumbuh dengan positif ketika pasar saham jatuh pada awal pandemi. Banyak investor tertarik dengan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, karena dolar AS melemah.

Dengan rencana suku bunga bank sentral AS The Federal reserve yang diperkirakan mempertahankan suku bunga mendekati nol dalam beberapa tahun ke depan, bitcoin dapat menggaet terus investor barunya.

Baca juga: Video Pendek Bantu Perkuat Bisnis di Era Digital

Lonjakan harga bitcoin saat ini bukan pertama kalinya. Pada 2017 sempat mencapai rekor tinggi lebih dari US$20.000. Lalu sempat anjlok menjadi US$3.000 pada awal 2019 karena kebijakan Tiongkok.

Kemudian rebound menjadi us$8.000 pada Mei 2019. Melambung melewati US$20.000 pada Desember 2020 dan meningkat pesat hingga awal 2021.

"Ketika harga aset naik secepat ini untuk jangka waktu yang lama, saya menjadi berhati-hati, dan saya akan mendorong siapa pun yang memperdagangkan BTC untuk tidak terjebak dalam euforia," kata Nicholas Pelecanos, kepala perdagangan di perusahaan cryptocurrency NEM.

Dia memprediksi harga bitcoin bisa naik menjadi US$50 ribu pada perayaan Hari Valentine atau Februari mendatang.

Meski bitcoin mendapat perhatian banyak dari investor, mata uang virtual itu dikabarkan masih rawan dengan tindakan penipuan.

Juli lalu, CNN mengabarkan, peretas mengambil alih akun Twitter milik Elon Musk, Bill Gates, dan Barack Obama dalam upaya nyata untuk mendapatkan penghasilan dengan menipu orang demi mendapatkan bitcoin.

Karena sifat mata uang yang terdesentralisasi dan hampir anonim, sulit untuk mendapatkan uang kembali setelah kehilangannya dalam penipuan, karena tidak ada otoritas pusat, seperti bank untuk campur tangan. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya