Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

KKP: Hutan Magrove Pariaman Dapat Tingkatkan Perekonomian Warga

Insi Nantika Jelita
01/1/2021 11:30
KKP: Hutan Magrove Pariaman Dapat Tingkatkan Perekonomian Warga
Pengunjung menikmati wisata hutan mangrove di Pantai Desa Lembung, Pamekasan, Jawa Timur,(ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

KEMENTERIAN Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut Hutan Mangrove Pariaman, Sumatra Barat, dapat meningkatkan perekonomian warga sekitar. Tempat tersebut bakal dijadikan destinasi wisata minat khusus untuk mendukung konservasi mangrove di Kawasan Konservasi Perairan Daerah (KKPD) Kota Pariaman.

Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang saat ini tengah melakukan pembangunan Pusat Restorasi dan Pengembangan Ekosistem Pesisir (PRPEP) berupa Tracking Mangrove di Desa Apar, Pariaman.

“Berharap tracking yang dibangun ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar, kawasan konservasi juga bisa memberi manfaat. Selain ikan bertambah, ada aspek lain yang masyarakat dapatkan di sana," kata Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP Muhammad Yusuf dalam keterangannya, Jumat (1/1).

Yusuf menuturkan upaya tracking mangrove tersebut, dapat menjadi titik awal untuk memoles kawasan konservasi agar tetap bertahan dari tekanan pembangunan yang membabat alam. Melalui inovasi, lanjutnya, dapat berkembang besar.

Baca juga: Resmi Dibuka, Jembrana Kini Miliki Ekowisata Hutan Mangrove

Senada, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatra Barat Yosmeri mengingatkan agar yang telah diterima menjadi tanggung jawab bersama sehingga langkah tersebut dapat dimanfaatkan berkelanjutan.

"Melanjutkan apa yang telah ada, tanggung jawab kita bersama. Bisa sukses, meningkatkan lingkungan lebih baik, menyejahterahkan masyarakat setempat, kelompok bisa beraktivitas," kata Yosmeri.

Mewakili kelompok pengelola, Ketua Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Apar Mandiri Fadel Muhammad menjelaskan bakal ada penataan kawasan menjadi kawasan wisata terpadu di lokasi tracking mangrove tersebut.

“Rencananya semua dibangun kawasan wisata terpadu, satu pintu untuk tracking mangrove, penangkaran penyu, sekolah beruk, dan banyak lagi. Semua melibatkan masyarakat, dan kerja sama dengan dinas/komunitas yang lebih paham,” pungkas Fadel.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya