Transaksi Menurun Jelang Akhir Tahun, IHSG Diperkirakan Melemah

Despian Nurhidayat
20/12/2020 13:48
Transaksi Menurun Jelang Akhir Tahun, IHSG Diperkirakan Melemah
Ilustrasi(Antara)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini atau Jumat (18/12) kemarin ditutup melemah 0,15% atau 9,06 poin ke level 6.104,32.

Melihat hal ini, Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi bahwa pergerakan IHSG pada pekan depan akan melemah disebabkan transaksi yang menurun jelang akhir tahun.

"Menjelang akhir tahun mungkin transaksi akan lebih sepi tetapi aksi Window Dressing masih mungkin terus berlanjut mempertahankan IHSG tetap di atas 6000. IHSG berpeluang konsolidasi melemah terbatas dengan support di level 6,046 sampai 5,924 dan resistane di level 6,160 sampai 6,250," ungkapnya kepada Media Indonesia, Minggu (20/12).

Lebih lanjut, Hans menambahkan IHSG pekan depan akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen. Salah satunya terkait masalah covid-19 masih menjadi sentimen yang cukup memengaruhi.

Aturan pengetatan terukur terkendali yang diminta pemerintah pusat selama periode libur Natal dan Tahun Baru berpeluang menekan perekonomian dan menjadi sentimen negatif bagi pasar.

Baca juga : Pelabuhan Internasional Patimban Beroperasi Besok

"Di sisi lain, pelaku pasar cukup optimis menyusul datangnya vaksin covid-19 dari Sinovac dan keputusan Presiden Joko Widodo memberikan vaksin 100% gratis. Tetapi pelaku pasar menanti keluarnya data efektivitas vaksin Sinovac di hasil pengujian fase 3. Bila data baru keluar di Januari pertengahan atau Februari 2021 artinya penantian masih akan cukup panjang," kata Hans.

Hans menuturkan, pasar saham akan mendapat sentimen positif besar bila pemerintah membuat kesepakatan membeli vaksin covid-19 keluaran Pfizer dan BioNTech atau Moderna yang banyak dipakai negara-negara maju. 

Selain itu, pasar di awal pekan depan juga dikatakan akan diliputi optimisme persetujuan vaksin covid-19 Moderna. Akan tetapi, Hans menilai pasar mungkin akan koreksi bila tidak ada perkembangan positif berarti dari Brexit dan stimulus fiskal Amerika Serikat.

"Sentimen negatif dapat bertambah bila persetujuan anggaran sementara untuk menghindari Amerika Serikat kembali mengalami government shutdown terjadi," tuturnya.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai IHSG pada pekan depan justru berpeluang untuk menguat.

"Berdasarkan rasio fobonacci, adapun support maupun resistance berada pada 6009.10 hingga 6157.11. Berdasarkan indikator, adapun MACD, Stochastic maupun RSI masih menunjukkan sinyal positif. Di sisi lain, terlihat pola bullish inside bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," pungkas Nafan. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya