Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

B-30 Kurangi Defisit Perdagangan

Des/E-3
10/12/2020 04:50
B-30 Kurangi Defisit Perdagangan
Kelapa sawit telah menjadikan Indonesia sebagai produsen biodiesel atau energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.(ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Kelapa sawit telah menjadikan Indonesia sebagai produsen biodiesel atau energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Biodiesel merupakan pencampuran minyak sawit dengan minyak so­lar yang menghasilkan B-30.

Pelaksana tugas Direktur Kemitraan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Edi Wibowo, mengatakan, sejak Januari 2020, Indonesia telah menjadi pionir dalam pemanfaatan campuran biodiesel dalam bahan bakar minyak (BBM) solar terbesar di dunia.

“(B-30) menjadikan Indonesia sebagai pionir dalam pemanfaatan campuran biodiesel dalam BBM solar terbesar di dunia yang mengurangi ketergantungan negara kita pada impor minyak solar sekaligus mengurangi defisit neraca perdagangan sektor migas,” ujar Edi dalam webinar Prospek Bisnis Vitamin A & E Berbasis Minyak Kelapa Sawit, kemarin.

Edi menambahkan, selain dijadikan biodesel, produk kelapa sawit dan turunannya telah di­eks­por ke seluruh penjuru dunia dan merupakan komoditas penghasil devisa ekspor terbesar Indonesia di luar nonmigas “Rata-rata nilai ekspor (kelapa sawit) per ta­hun mencapai sebesar US$21,4 miliar atau ra­ta-rata 14,19% per tahun dari total ekspor non­migas Indonesia,” ujar Edi.

Edi menambahkan, di masa pandemi covid-19, sektor kelapa sawit terbukti mampu bertahan dan tetap menyumbangkan devisa ekspor yang cukup besar. “Hingga Agustus 2020, devisa terkumpul dari ekspor sawit mencapai US$13 miliar di tengah lesunya sektor-sektor penghasil devisa lainnya, seperti migas, batubara, dan pariwisata,” sambungnya.

Meski memiliki potensi besar, Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apo­lin) Rapolo Hutabarat mengatakan industri minyak kelapa sawit Indonesia belum digarap dengan serius dalam arti bisnis. Dia mencontohkan, dalam sebuah kelapa sawit memiliki sumber bahan baku POME yang dapat menghasilkan listrik, gas, dan algae. Bahan baku tandan kosong pun bisa menghasilkan listrik dan etanol. (Des/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya