Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Investment Governance Award 2020 Dianugerahkan pada BPJAMSOSTEK

Mediaindonesia.com
09/12/2020 18:40
Investment Governance Award 2020 Dianugerahkan pada BPJAMSOSTEK
Dirut BPJAMSOSTEK, Agus Susanto, memegang piagam Investment Governance Award 2020 dari ASSA.(Ist)

DALAM  gelaran ASSA Board Meeting 2020 di Phnom Penh, Kamboja, Rabu (9/12), Social Security Association (ASSA) memberi anugerah Investment Governance Award 2020 kepada BPJAMSOSTEK.

Dalam acara yang digelar secara virtual yang dihadiri peserta dari 10 negara dan 20 institusi jaminan sosial, Chairman ASSA Omar Mohd Dali memberi Investment Governance Award 2020 kepada Direktur Utama BPJAMSOSTEK, Agus Susanto yang didampingi jajaran direksi BPJAMSOSTEK.

Seusai menerima penghargaan, Agus Susanto berharap penghargaan ini menjadi motivasi bagi semua pihak terutama Direktorat Pengembangan Investasi BPJAMSOSTEK dalam mengedepankan pentingnya pengelolaan dana yang baik untuk memastikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada setiap pekerja berjalan sesuai dengan harapan.

 "Ini merupakan wujud apresiasi ASSA atas upaya BPJAMSOSTEK dalam mengelola dana pekerja secara terukur dan governance", papar Agus.

Agus menjelaskan bahwa penghargaan tersebut diraih  BPJAMSOSTEK atas upayanya dalam menegakkan prinsip kehati-hatian atau good governance (GG) dan bebas dari intervensi dalam penetapan kebijakan operasional investasi.

Kebijakan tersebut di antaranya pengelolaan dana pekerja yang menggunakan mekanisme dynamic asset allocation dengan mempertimbangkan asset liability management.  “BPJAMSOSTEK juga telah memiliki protokol jika terjadi krisis terkait investasi yang disebabkan kondisi perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Menurut Agus, BPJAMSOSTEK juga mengimplementasikan ISSA Guidelines on Investment in the Social Security Funds antara lain: investment structures, principles and beliefs, investment strategy, investment processes, monitoring investment management, dan investment governance and investment performance.

“Monitoring dan supervisi selalu dilakukan secara terus menerus untuk memastikan kesesuaian dengan regulasi. Seluruh aktivitas investasi selalu didokumentasikan dan dikelola dengan baik oleh manajer investasi sebagai bukti pendukung dan basis pelaporan data,” paparnya.

Selanjutnya Direktur Pengembangan Investasi BPJAMSOSTEK Amran Nasution yang turut hadir menambahkan dengan senantiasa menerapkan GG, Direktorat Pengembangan Investasi BPJAMSOSTEK juga selalu berusaha melakukan efisiensi biaya dalam  biaya transaksi untuk investasi saham, obligasi dan reksadana yang telah diterapkan sejak Maret 2017 silam. Besaran efisiensi transaksi yang dilakukan mencapai 50% - 75%.

 "Efisiensi ini perlu dilakukan karena dengan jumlah dana yang semakin besar maka perlu diimbangi dengan biaya transaksi yang semakin efisien. Dampak dari efisiensi ini sangat signifikan bagi peningkatan dana peserta," tambah Amran.

 Kinerja investasi dana pengelolaan  BPJAMSOSTEK juga tumbuh signifikan, tentunya dengan didorong juga oleh peningkatan iuran, sehingga pertumbuhan dana kelolaan selama 5 tahun terakhir mencapai 109,4% CAGR (Compound Annual Growth Rate) atau dari Rp206,05 Triliun pada tahun 2015 menjadi Rp431,67 Triliun pada tahun 2019.

Pada 30 November 2020, BPJAMSOSTEK mencatatkan total portofolio dana investasi  berjumlah Rp472,9 Triliun dengan jumlah hasil investasi sebesar Rp28,9 Triliun.

Jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama, dana investasi BPJAMSOSTEK ini tumbuh sebesar 12,9% dan hasil investasi tumbuh 8%. Sementara untuk Yield of Investment (YOI) yang diperoleh BPJAMSOSTEK pada 30 November 2020 mencapai sebesar 7,29% (annualized).

Amran menjelaskan, "Meski di tengah kondisi investasi global yang lesu akibat pandemi Covid-19, kami terus mengupayakan yang terbaik bagi peserta, dengan melakukan penempatan dana dengan tepat berdasarkan regulasi dan berpatokan pada Protokol Krisis Investasi".

Amran menambahkan, investasi BPJAMSOSTEK juga turut mendukung likuiditas keuangan dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi daerah dengan melakukan penempatan dana pada bank-bank Himbara dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) dengan total penempatan dana pada 30 November 2020 sebesar Rp53,3 Triliun atau setara dengan 11,2% dari total portofolio.

 Dia juga menjelaskan bahwa BPJAMSOSTEK juga turut mendukung likuiditas pasar obligasi dalam negeri dengan secara aktif melakukan pembelian obligasi pemerintah konvensional dan syariah dengan total penempatan dana pada 30 November 2020 mencapai Rp307,6 Triliun atau setara dengan 65% dari total portofolio investasi BPJAMSOSTEK. 

Begitu pula dengan bobot saham yang mayoritas ditempatkan pada saham kelompok LQ 45 yaitu sebesar 97,27%.

Sementara itu, dengan meraih Investment Governance Award tahun 2020 dari ASEAN Social Security Association (ASSA), Deputi Direktur BPJAMSOSTEK Wilayah DKI Jakarta, Cotta Sembiring mengaku hal tersebut merupakan bukti bahwa institusi BPJAMSOSTEK merupakan lembaga publik yang mendapatkan kepercayaan oleh masyarakat (pekerja) dalam mengelola dana pekerja di Indonesia, ucap Cotta.

"Mudah-mudahan BPJAMSOSTEK menjadi badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang selalu amanah dan dipercaya oleh masyarakat," ujar Cotta. (RO/OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya