Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Rupiah Diprediksi Tembus 13.000/US$

Despian Nurhidayat
30/11/2020 04:30
Rupiah Diprediksi Tembus 13.000/US$
NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLAR: Karyawan menghitung uang pecahan 100 Dollar Amerika di salah satu gerai penukaran uang asing, di Jakarta,( ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/hp.)

JELANG penghujung tahun, nilai tukar rupiah terus mengalami penguatan yang dipengaruhi berbagai sentimen.

Rupiah bahkan diprediksi bisa tembus 13.000 per US$.

Pada pekan lalu saja atau Jumat (27/11), rupiah ditutup menguat 0,07% atau 10 poin ke posisi 14.090 per US$ jika dibandingkan dengan Kamis (26/11) saat rupiah bertengger di level 14.100 per US$.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan isu vaksin masih menjadi sentimen positif untuk aset berisiko. Pada Jumat lalu, dia menambahkan, Presiden AS Donald Trump mengonfirmasikan distribusi vaksin di AS akan dilakukan pada awal Desember.

"Ini bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko dan rupiah di awal pekan depan. Saya perkirakan, potensi rupiah akan berada di kisaran 13.950 sampai 14.200 per US$ pada pekan depan," ungkapnya kepada Media Indonesia, kemarin.

Arinson menilai aliran modal ke aset berisiko sudah terjadi belakangan ini menyusul info soal keberhasilan uji vaksin. Kekhawatiran pasar terhadap pandemi juga dikatakan sudah mereda dan pasar sudah mulai melihat prospek pemulihan ekonomi.

"Sehingga sebagian pelaku pasar sudah ada yang mulai masuk ke aset berisiko, termasuk aset rupiah," ujar Ariston.

Dia pun menegaskan, jika hal ini terus berlanjut, bahkan jika pandemi sudah hilang dan proses pemulihan ekonomi membaik, bukan tidak mungkin potensi rupiah akan membaik ke level 13.000 per US$ atau lebih.

 

Indeks saham

Setali tiga uang dengan rupiah, indeks harga saham gabungan (IHSG) juga terus menunjukkan arah perbaikan. Pada penutupan pekan lalu, Jumat, IHSG menguat 0,41% atau 23,42 poin ke level 5.783,34. Tinggal beberapa pekan saja hingga IHSG mampu menyentuh level 6.000.

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan IHSG berpeluang konsolidasi melanjutkan penguatan di pekan depan. Akan tetapi, dia menilai IHSG mulai sangat berisiko mengalami aksi ambil untung mengingat kenaikan yang hampir tanpa koreksi berarti.

"IHSG akan bergerak dengan support di level 5.669 sampai 5.427 dan resistance di level 5.800 sampai 5.900," ungkapnya, kemarin.

Sementara itu, beberapa sentimen yang memengaruhi pasar baik dari luar maupun dalam negeri cukup beragam. Salah satunya ialah optimisme pasar keuangan terhadap skenario vaksin tersedia secara bertahap tahun depan dan ekonomi kembali normal.

Pfizer dan Biontech, misalnya, mengatakan uji vaksin efektif 95% lawan virus korona. Kemudian, perusahaan Moderna mengklaim vaksin yang dikembangkan punya kemanjuran 94,5% vaksin lawan covid-19. Juga ada Astrazaneca dan Oxford asal Inggris yang merilis keberhasilan membuat vaksin dengan tingkat efektivitas 70% melawan covid-19 sesudah uji fase ke-3. "Kehadiran vaksin membuat pasar saham sangat optimistis akan pemulihan ekonomi akan segera terjadi," kata Hans.

Dari dalam negeri, kepercayaan investor asing terhadap prospek ekonomi Indonesia meningkat seiring dengan perkembangan vaksin covid-19. Itu ditambah dengan pernyataan IMF yang mengakui bahwa dari kelompok G-20, pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 ialah yang terbaik kedua setelah Tiongkok. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik