Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
JELANG berakhirnya 2020, nilai tukar rupiah terus mengalami penguatan. Kondisi itu dipengaruhi berbagai sentiment domestik dan eksternal.
Pekan ini saja atau Jumat (27/11) lalu, rupiah ditutup menguat 0,07% atau 10 poin atau ke posisi Rp14.090 per US$. Sedangkan Pada Kamis (26/11), rupiah bertengger di level Rp14.100 per US$.
Isu vaksin covid-19 masih menjadi sentimen positif untuk aset berisiko. Apalagi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengonfirmasi bahwa distribusi vaksin mulai dilakukan pada awal Desember.
Baca juga: BI: Aliran Modal Asing Meningkat, Rupiah Menguat
"Ini bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko dan rupiah di awal pekan depan. Saya perkirakan rupiah di kisaran Rp13.950-14.200 per US$," ujar Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra saat dihubungi, Minggu (29/11).
Lebih lanjut, Ariston menilai aliran modal ke aset berisiko terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Ini menyusul keberhasilan uji coba sejumlah vaksin. Kekhawatiran pasar terhadap pandemi covid-19 juga mulai mereda. Pasar domestik dan global melihat adanya prospek pemulihan ekonomi.
"Sehingga, sebagian pelaku pasar sudah mulai masuk ke aset berisiko, termasuk aset rupiah," imbuhnya.
Apabila pandemi covid-19 menunjukkan sinyal berakhir dan ekonomi semakin membaik, potensi penguatan rupiah kian terbuka lebar.(OL-11)
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved