Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Pekan Depan, Rupiah Diperkirakan Masih Menguat

Despian Nurhidayat
29/11/2020 15:31
Pekan Depan, Rupiah Diperkirakan Masih Menguat
Seorang karyawan bank menghitung uang rupiah dan dolar AS.(Antara/Reno Esnir)

JELANG berakhirnya 2020, nilai tukar rupiah terus mengalami penguatan. Kondisi itu dipengaruhi berbagai sentiment domestik dan eksternal.

Pekan ini saja atau Jumat (27/11) lalu, rupiah ditutup menguat 0,07% atau 10 poin atau ke posisi Rp14.090 per US$. Sedangkan Pada Kamis (26/11), rupiah bertengger di level Rp14.100 per US$.

Isu vaksin covid-19 masih menjadi sentimen positif untuk aset berisiko. Apalagi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengonfirmasi bahwa distribusi vaksin mulai dilakukan pada awal Desember.

Baca juga: BI: Aliran Modal Asing Meningkat, Rupiah Menguat

"Ini bisa menjadi sentimen positif untuk aset berisiko dan rupiah di awal pekan depan. Saya perkirakan rupiah di kisaran Rp13.950-14.200 per US$," ujar Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra saat dihubungi, Minggu (29/11).

Lebih lanjut, Ariston menilai aliran modal ke aset berisiko terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Ini menyusul keberhasilan uji coba sejumlah vaksin. Kekhawatiran pasar terhadap pandemi covid-19 juga mulai mereda. Pasar domestik dan global melihat adanya prospek pemulihan ekonomi.

"Sehingga, sebagian pelaku pasar sudah mulai masuk ke aset berisiko, termasuk aset rupiah," imbuhnya.

Apabila pandemi covid-19 menunjukkan sinyal berakhir dan ekonomi semakin membaik, potensi penguatan rupiah kian terbuka lebar.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik