Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DI tengah pandemi Covid-19, PT Central Proteina Prima Tbk (IDX:CPRO) sampai dengan triwulan ke-3 tahun 2020 masih mencatat kenaikan penjualan sebesar Rp5,6 triliun, sedikit meningkat dari periode yang sama tahun 2019 yang mencapai Rp5,5 triliun.
"Dua unit usaha Perseroan yang mencatat performa dengan pertumbuhan yang cukup baik adalah unit usaha pet food (produk makanan hewan kesayangan) yang membukukan kenaikan penjualan sebesar Rp522 miliar hingga September 2020 atau naik 57,9% dibandingkan periode yang sama pada 2019," ungkap Corporate Secretary CPRO, Arman Ardika dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/11)
Selain unit usaha pet food, jelas dia, unit usaha export makanan frozen seafood membukukan penjualan sebesar Rp832 miliar, naik 26.8% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 dengan pasar Eropa sekitar 40-45%, Amerika Serikat 30-35%, Jepang 15-20% dan sisanya negara tujuan export lain seperti China, Rusia, Philippines, Canada, dan negara lainnya memberikan kontribusi 15% dari total penjualan Perseroan selama 9 bulan pertama tahun 2020, naik 3% dari kontribusi penjualan export pada periode yang sama pada tahun 2019.
Namun, jelas dia, bukan berarti kinerja Perseroan tidak terdampak akibat pandemi. Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan selama 9 bulan tahun 2020, beberapa unit usaha tidak tumbuh dibandingkan dengan tahun 2019 seperti bisnis pakan ikan, pakan udang dan bibit udang.
Selain itu, unit usaha domestic food mengalami penurunan penjualan yang cukup signifikan dibandingkan dengan tahun 2019, karena penurunan penjualan ke segmen horeca (hotel, restoran, café) yang merupakan sektor yang cukup terdampak akibat pandemi COVID-19.
Namun demikian, nilai penjualan hingga tahun 2020 diperkirakan akan naik dari pencapaian tahun 2019, di kisaran Rp7,4-7,5 triliun dengan EBITDA tahun 2020 diperkirakan akan mencapai Rp725-750 milyar.
Menanggapi prospek bisnis di tahun 2021, menurut Arman, Perseroan masih akan berhadapan dengan ketidakpastian kondisi ekonomi global, dimana masih dirasakannya dampak dari perseteruan dagang (trade-war) antara Amerika Serikat dan China, pergolakan kurs Rupiah, dan juga pandemi COVID-19, Perseroan cukup optimis bahwa masih ada peluang untuk tumbuh. Maka dari itu, Perseroan mentargetkan pertumbuhan penjualan sekitar 5% dengan target EBITDA antara Rp750-800 miliar.
"Keyakinan ini berdasarkan pengalaman Perseroan selama tahun 2020 dimana sektor makanan masih merupakan sektor yang cukup dapat bertahan karena masyarakat masih membutuhkan nutrisi dari produk ikan dan udang. Selain itu, Perseroan juga meyakini Pemerintah Indonesia dan pemerintah di negaranegara maju juga akan berupaya keras untuk mendorong daya beli masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan konsumsi melalui berbagai program andalan," paparnya.
Sampai dengan bulan September 2020, Perseroan telah merealisasikan capex sebesar Rp45 miliar dan mengestimasikan tambahan capex sebesar Rp40 miliar di triwulan 4 tahun 2020. Mayoritas pengeluaran capex didominasi untuk peningkatan kapasitas produksi untuk pakan dan makanan hewan kesayangan dan
juga penambahan gudang di pabrik yang berlokasi di Sepanjang dengan estimasi Rp61 miliar, ekspansi pembibitan udang di Aceh Rp5 milyar, dan peremajaan fasilitas produksi yang ada sebanyak Rp19 miliar.
Rencana capex untuk tahun 2021, jelas dia, sudah dianggarkan untuk mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan yang diperkirakan mencapai Rp102 miliar, yang terdiri dari biaya peremajaan fasilitas lama dan sekaligus peningkatan kapasitas produksi pakan dan makanan hewan kesayangan sebesar Rp65 miliar,
penambahan kapasitas produksi pembibitan udang sebesar Rp13 miliar dan peremajaan fasilitas unit usaha selain kedua unit bisnis di atas sebesar Rp24 miliar.
"Kami optimis bahwa proses restrukturisasi obligasi anak perusahaan Perseroan Blue Ocean Resources Pte Ltd yang sedang dalam proses negosiasi dan diskusi dengan para pemegang obligasi akan mencapai kesepakatan tahun ini dan tuntas pada 2021," tandasnya. (OL-13)
PT Jasaraharja Putera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Keuangan (RUPS LK) untuk Tahun Buku 2024.
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
BSI mencatat, penyaluran pembiayaan pada semua segmen tumbuh positif di mana segmen wholesale tumbuh 17,27% yoy, retail tumbuh 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.
Bird mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1,30 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,61% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp519,43 miliar.
DI tengah ketidakpastian global, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang 2024.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved