Wacana Akuisisi Pegadaian oleh BRI Ditentang

Despian Nurhidayat
16/11/2020 09:15
Wacana Akuisisi Pegadaian oleh BRI Ditentang
Kantor Pusat Pegadaian(Dok. Pegadaian)

Wacana akusisi PT  Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BEI) belum resmi diumumkan. 
Namun aksi itu telah mendapatkan respon negatif dari salah satu karyawan di BUMN yang akan diakusisi itu. 

Salah satu karyawan Pegadaian dengan tegas menyatakan penolakan dengan adanya akuisisi tersebut. Adapun pertimbangan penolakan itu salah satunya terkait perbedaan fungsi bisnis yang diemban antara Pegadaian, BRI dan PNM.

"Secara awam menurut pendapat saya proses itu kurang tepat, karena antara Pegadaian, PNM dan BRI memiliki basis nasabah yang berbeda dengan mengemban fungsi yang berbeda juga. Melalui model skema bisnis yang dijalan sangat berbeda. BRI untuk masyarakat yang bankable, sementara Pegadaian pra bankable. Bahkan untuk nasabah Ultra Mikro pun di Pegadaian sebenarnya jumlahnya tidak banyak dari nilai portofolio bisnis perusahaan saat ini," ungkap pegawai yang enggan namanya disebutkan ketika dikonfirmasi, Minggu (15/11).

Menurutnya, wacana pencaplokan perusahaan oleh BRI justru akan mengorbankan rakyat kecil nantinya, yang akan terkendala untuk memperoleh pembiayaan konsumtif dan tambahan modal kerja.

"Sebab, secara detail kami (karyawan) belum memahami inisiatif dari BRI tersebut, karena selama ini merasa tidak pernah tahu apalagi dilibatkan dalam proses kajiannya," ujarnya.

Bahkan, informasi tersebut telah menguap menjadi konsumsi media, baik cetak, elektronik dan online yang dinilai telah mengganggu stabilitas karyawan Pegadaian.

Belum lagi berbicara tentang psikologi karyawan Pegadaian dengan jumlah 13.400 karyawan organik dan 26.000 karyawan anorganik yang hingga saat ini sedang bahu membahu membesarkan Pegadaian.

"Tentunya dalam pencaplokan ini akan menimbulkan ekses-ekses yang mengganggu stabilitas karyawan," tuturnya.

Di sisi aset, Pegadaian dikatakan memiliki nilai cukup besar apalagi jika telah dilakukan revaluasi 

"Yang menjadi pertanyaan, apakah pemerintah rela menjual aset Pegadaian? Saya tidak paham tentang politik, tetapi menurut saya ini akan menjadi cerita yang tidak enak dikemudian hari," katanya.

Pegadaian adalah perusahaan BUMN yang sehat yang menempatkan diri dalam 10 besar BUMN berkontribusi dividen laba. Dari sisi permodalan seperti apa disampaikan oleh BRI bahwa Pegadaian bakal mendapat dana murah.

"Itu yang kami ragukan faktanya nanti, akan menjadi kendala sebenarnya bagi pemerintah. Tinggal memberikan suntikan dana saja sudah selesai tanpa harus mengorbankan rakyat kecil dengan pencaplokan oleh BRI," sebut sumber tersebut.

Kisah rencana akuisisi Pegadaian oleh BRI sebenarnya juga pernah beredar pada 2014 lalu. Pada saat ini Menteri BUMN masih dipegang oleh Dahlan Iskan. Rencana akusisi Pegadaian tersebut pun lantas mendapat penolakan Serikat Pekerja (SP) Pegadaian. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya