Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Wacana akusisi PT Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BEI) belum resmi diumumkan.
Namun aksi itu telah mendapatkan respon negatif dari salah satu karyawan di BUMN yang akan diakusisi itu.
Salah satu karyawan Pegadaian dengan tegas menyatakan penolakan dengan adanya akuisisi tersebut. Adapun pertimbangan penolakan itu salah satunya terkait perbedaan fungsi bisnis yang diemban antara Pegadaian, BRI dan PNM.
"Secara awam menurut pendapat saya proses itu kurang tepat, karena antara Pegadaian, PNM dan BRI memiliki basis nasabah yang berbeda dengan mengemban fungsi yang berbeda juga. Melalui model skema bisnis yang dijalan sangat berbeda. BRI untuk masyarakat yang bankable, sementara Pegadaian pra bankable. Bahkan untuk nasabah Ultra Mikro pun di Pegadaian sebenarnya jumlahnya tidak banyak dari nilai portofolio bisnis perusahaan saat ini," ungkap pegawai yang enggan namanya disebutkan ketika dikonfirmasi, Minggu (15/11).
Menurutnya, wacana pencaplokan perusahaan oleh BRI justru akan mengorbankan rakyat kecil nantinya, yang akan terkendala untuk memperoleh pembiayaan konsumtif dan tambahan modal kerja.
"Sebab, secara detail kami (karyawan) belum memahami inisiatif dari BRI tersebut, karena selama ini merasa tidak pernah tahu apalagi dilibatkan dalam proses kajiannya," ujarnya.
Bahkan, informasi tersebut telah menguap menjadi konsumsi media, baik cetak, elektronik dan online yang dinilai telah mengganggu stabilitas karyawan Pegadaian.
Belum lagi berbicara tentang psikologi karyawan Pegadaian dengan jumlah 13.400 karyawan organik dan 26.000 karyawan anorganik yang hingga saat ini sedang bahu membahu membesarkan Pegadaian.
"Tentunya dalam pencaplokan ini akan menimbulkan ekses-ekses yang mengganggu stabilitas karyawan," tuturnya.
Di sisi aset, Pegadaian dikatakan memiliki nilai cukup besar apalagi jika telah dilakukan revaluasi
"Yang menjadi pertanyaan, apakah pemerintah rela menjual aset Pegadaian? Saya tidak paham tentang politik, tetapi menurut saya ini akan menjadi cerita yang tidak enak dikemudian hari," katanya.
Pegadaian adalah perusahaan BUMN yang sehat yang menempatkan diri dalam 10 besar BUMN berkontribusi dividen laba. Dari sisi permodalan seperti apa disampaikan oleh BRI bahwa Pegadaian bakal mendapat dana murah.
"Itu yang kami ragukan faktanya nanti, akan menjadi kendala sebenarnya bagi pemerintah. Tinggal memberikan suntikan dana saja sudah selesai tanpa harus mengorbankan rakyat kecil dengan pencaplokan oleh BRI," sebut sumber tersebut.
Kisah rencana akuisisi Pegadaian oleh BRI sebenarnya juga pernah beredar pada 2014 lalu. Pada saat ini Menteri BUMN masih dipegang oleh Dahlan Iskan. Rencana akusisi Pegadaian tersebut pun lantas mendapat penolakan Serikat Pekerja (SP) Pegadaian. (E-1)
Desa Benteng, Kabupaten Bogor, bersolek menjadi salah satu desa wisata yang ada di Jawa Barat. Perjalanannya menjadi desa edu agrotourism boleh dibilang cukup panjang.
Kemajuan sistem pembayaran di Indonesia berkembang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah penerapan pembayaran nontunai menggunakan gawai melalui QRIS
Pandemi covid-19 yang terjadi empat tahun lalu ternyata tidak melulu menjadi cobaan. Itu juga membawa keuntungan bagi beberapa pihak, salah satunya adalah Huggy Boo.
Huggy Boo, jenama fesyen lokal bertemakan pakaian keluarga ciptaan Novita Hapsari memiliki sebuah arti yang menarik. Huggy Boo sendiri diartikan sebagai memeluk kesayangan.
Perkembangan jenama Huggy Boo yang kini tengah dalam proses kerja sama dengan Marc Jacobs untuk dipasarkan di luar negeri, tidak membuat sang pemiliknya, Novita Hapsari, berpuas diri.
Fitri Aprilia memulai bisnisnya sebagai perajin makrame sejak 2019. Berawal dari coba-coba, usahanya tersebut kini berbuah manis dan terus berkembang.
Komunitas Muslim Life Fest 2024 sangat berhati hati dalam kegiatan jual beli emas. Walau hanya 1 gram harus ada barangnya kemudian dibayarkan secara langsung.
PT Pegadaian meresmikan gedung The Gade Preneur Space yang berlokasi di Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa (4/6). Gedung itu merupakan venue bagi UMKM binaan perseroan untuk memasarkan produk.
PT Pegadaian meresmikan gerai kopi The Gade Coffee & Gold yang ke-45 di Menara Brilian, Jakarta Selatan, Rabu (11/09), sebagai meningkatkan inklusi keuangan melalui gerai kopi.
Pegadaian berkomitmen terus melakukan pendampingan terhadap pelaku UMKM.
Setiap nasabah yang melakukan transaksi akan mendapatkan poin dan berkesempatan mendapatkan hadiah.
Pegadaian selalu berupaya untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved