Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
SELURUH pemangku kepentingan (stakeholder) minyak dan gas bumi diharapkan memiliki pemahaman yang sama terkait dengan visi jangka panjang Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Komitmen para pemangku kepentingan untuk mendukung dan mewujudkan industri hulu migas sebagai pilar utama pembangunan dan ekonomi nasional menjadi kunci penting.
“Kami berharap, visi SKK Migas ini menjadi visi bersama bagi seluruh pemangku kepentingan yang berada di industri hulu migas. Tidak mungkin SKK Migas berjalan sendirian,” kata Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman dalam konferensi pers di Jakarta, pekan lalu.
Kesamaan visi jangka panjang itu diperlukan untuk mengawal keberlangsungan realisasi target produksi 1 juta barel minyak per hari (bopd) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030.
Terkait dengan hal itu, kata Fatar, SKK Migas akan menggelar konvensi 2020 International Convention on Upstream Oil and Gas Indonesia (IOG 2020). Konvensi itu akan digelar secara daring pada 2-4 Desember 2020.
Konvensi IOG 2020 memiliki empat tujuan, yakni mengidentifikasi kebijakan dan strategi untuk menarik investasi industri hulu migas di kondisi pasar dunia yang sangat kompetitif, mengidentifikasi tantangan dan membuat inisiatif untuk mendorong kolaborasi antara investor dan pemangku kepentingan, memerinci program prioritas dengan masukan dari pemangku kepentingan dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat mempercepat pelaksanaan program tersebut, serta memberikan penghargaan bagi kontraktor kontrak kerja sama atas pencapaian kinerja di industri hulu migas.
SKK Migas menargetkan 10 ribu peserta dapat tergabung dalam konvensi itu mulai pemerintah selaku pemegang kebijakan, pelaku bisnis hulu migas nasional dan internasional, hingga akademisi, termasuk awak media. (Ant/E-3)
Sekretaris SKK Migas Luky Yusgiantoro kebijakan tarif resiprokal AS memang belum terasa sekarang, tetapi secara realistis sektor hulu migas juga akan terdampak.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
Investasi hulu migas hingga akhir tahun diproyeksikan mencapai kisaran US$16,5 miliar–US$16,9 miliar.
Kepala Divisi Prospektivitas Migas dan Manajemen Data Wilayah Kerja SKK Migas Asnidar mengapresiasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang terus melakukan upaya eksplorasi.
Melalui partisipasi aktif di IPA Convex, Petronas Indonesia terus menunjukkan komitmennya untuk mendukung pengembangan energi nasional.
Dalam upaya meningkatkan potensi produksi hidrokarbon di wilayah Kabupaten Indramayu, Pertamina EP Zona 7 melakukan proyek Optimasi Pengembangan Lapangan-Lapangan Akasia Bagus-Gantar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved