Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

BKPM Siapkan Karpet Merah Bagi Investor

M Iqbal Al Machmudi
04/11/2020 17:30
BKPM Siapkan Karpet Merah Bagi Investor
PEMBUKAAN RAKORNAS INVESTASI 2020: Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada pembukaan Rakornas Investasi 2020 di Jakarta.(Antara/Hafidz Mubarak)

BADAN Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menggandeng pemerintah daerah agar Indonesia makin ramah investasi.

Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM, Heldy Satrya Putera, mengatakan BKPM berusaha mengeksekusi dari rencana investasi dengan bekerja sama bersama pemerintah daerah memfasilitasi investor dengan cara end to end.

"End to end sendiri ialah BKPM membantu investor mulai dari awal hingga akhir. Mulai dari mendirikan usaha sampai mereka produksi komersial. Itu terus kami bantu supaya betul-betul merealisasikan rencana investasinya," kata Heldy saat webinar bertajuk Membangun Daya Saing Daerah Berkelanjutan yang diadakan Katadata, Rabu (4/11).

Kolaborasi BKPM dengan pemerintah daerah sendiri memunculkan satgas yang bertugas mengawal permasalahan investasi di daerah dan menarik peluang investasi yang terdampak relokasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok di Indonesia.

Selanjutnya yakni perbaikan kemudahan berusaha. Saat ini Indonesia berada di peringkat 73 dari berbagai negara dalam kemudahan berusaha. Permasalahan yang dihadapi yakni harga tanah di Indonesia masih terbilang mahal bila dibandingkan dengan negara Asia Tenggara lainnya.

Upaya lainnya yakni mendorong investasi besar untuk bermitra dengan pengusaha nasional, khususnya UMKM di daerah proyek. Hal itu dilakukan agar pemain lokal bisa berpartisipasi, khususnya UMKM, di daerah-daerah.

"Keempat yakni penyebaran investasi yang berkualitas. Realisasi investasi kuartal III memperlihatkan adanya perimbangan. Investasi di Pulau Jawa realisasi investasinya mencapai Rp307,5 triliun dan luar Pulau Jawa realisasi investasinya mencapai Rp304,1 triliun," ujar Heldy.

Selanjutnya yakni peningkatan promosi investasi terfokus berdasarkan sektor dan negara, agar daya saing lebih fokus menjadi sektor tertentu. Dan terakhir yakni mendorong peningkatan investasi dalam negeri (PMDN) khususnya untuk UMKM. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya