Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Perpanjangan GSP Peluang Investasi

Despian Nurhidayat
03/11/2020 04:30
Perpanjangan GSP Peluang Investasi
Presiden Joko Widodo(ANTARA FOTO/Setpres-Kris/wpa/pras.)

PRESIDEN Joko Widodo mengingatkan jajarannya untuk memaksimalkan perpanjangan fasilitas tarif preferensial umum (Generalized System of Preferences/GSP) dari Amerika Serikat. Perpanjangan GSP itu harus jadi peluang untuk memperbaiki investasi.

"Saya ingin mengingatkan bahwa kesempatan untuk memperbaiki investasi, kita diberi peluang, karena kemarin GSP untuk masuk Amerika Serikat sudah diberi perpanjangan," ujar Presiden dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, yang disaksikan secara virtual, kemarin.

Presiden mengatakan perpanjangan GSP dari AS menjadi kesempatan karena Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang mendapat fasilitas tersebut. Presiden berharap nilai ekspor dapat naik dengan fasilitas GSP tersebut.

"Syukur-syukur ini dipakai kesempatan untuk menarik investasi karena kita punya fasilitas itu, sehingga orang mau mendirikan industri, pabrik di Indonesia menjadi lebih menarik. Karena untuk masuk ke AS, kita diberikan fasilitas oleh Amerika," jelas Presiden.

Untuk investasi, Presiden mengingatkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) serta Menko Kemaritiman dan Investasi untuk menggenjot pertumbuhan investasi di kuartal keempat 2020 supaya pada kuartal pertama 2021, yakni Januari, Februari, Maret, sudah mulai bergerak kembali.

Dalam penjelasan resminya, Minggu (1/11), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan perpanjangan GSP untuk lebih dari 700 produk ekspor asal Indonesia. Ia juga menggarisbawahi adanya kenaikan nilai ekspor produk Indonesia yang menggunakan fasilitas GSP pada tahun ini.

"Dari Januari sampai Agustus 2020, di tengah pandemi covid-19, nilai ekspor Indonesia yang menggunakan fasilitas GSP tercatat US$1,87 miliar (sekitar Rp27,3 triliun) atau naik 10,6% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya," ujarnya.

 

Kesempatan UMKM

Di kesempatan terpisah, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan perpanjangan GSP menjadi peluang bagi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk memperluas pasar ke AS dengan lebih mudah. Terlebih, saat ini harga komoditas Tiongkok sedang tidak kompetitif di pasar AS karena adanya penerapan tarif impor dari 'Negeri Paman Sam'.

"Ini berkah besar bagi Indonesia di saat ekonomi sedang sulit sekarang ini. Apalagi produk-produk yang mendapat fasilitas GSP berasal dari kelompok produk yang banyak menyerap tenaga kerja dan bisa diproduksi oleh para UKM di Indonesia," ujar Teten.

Ia juga berencana mengusulkan penambahan jenis produk yang bisa memperoleh GSP, khususnya produk yang diproduksi UKM. Selain itu, produk UKM yang masuk GSP perlu diproduksi dalam suatu kawasan/sentra atau dengan bentuk factory sharing sehingga terbentuk ekosistem yang efisien.

Senada dengannya, Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti menyampaikan bahwa perpanjangan GSP jadi peluang pemerintah untuk meningkatkan sektor nonmigas yang masih tenggelam, seperti ekspor tekstil yang masih tenggelam lantaran serbuan impor. (Iam/Ant/E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya