Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Pemerintah Indonesia Berencana Menaikkan Status GSP Menjadi LTD

M. Iqbal Al Machmudi
02/11/2020 22:11
Pemerintah Indonesia Berencana Menaikkan Status GSP Menjadi LTD
Duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi(ANTARA FOTO/Ismar Patrizki)

DUTA besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi, mengungkapkan Pemerintah Indonesia memproyeksikan dinaikkannya status Generalized System of Preferences (GSP) menjadi Limited Trade Deal (LTD).

Hal itu dikarenakan agar volume perdagangan dua arah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) dapat meningkat dua kali lipat hingga USD60 miliar pada tahun 2024.

"Sebagai dua perekonomian besar, kerja sama perdagangan dan investasi harus dilipat gandakan, sehingga LTD menjadi solusinya," kata Lutfi saat konferesi pers secara daring, Senin (2/11).

LTD juga diproyeksikan dapat mengoptimalkan potensi kerja sama di luar perdagangan barang, khususnya digital trade, energi dan infrastruktur, serta peningkatan arus investasi.

"Meningkatnya arus perdagangan dua arah merupakan pintu masuk bagi perluasan kerjasama investasi," ujar Lutfi.

Sebelumnya, Pemerintah Amerika Serikat (AS) memperpanjang pemberian fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) kepada Indonesia selama 3 tahun ke depan.

GSP merupakan fasilitas perdagangan, berupa pembebasan tarif bea masuk, yang diberikan secara unilateral oleh Pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia sejak tahun 1974. Indonesia sendiri pertama kali mendapatkan fasilitas GSP dari AS pada tahun 1980.

Selain merupakan perekonomian terbesar di dunia, pasar AS selama ini dikenal sangat menjanjikan karena besarnya populasi yang mencapai 331 juta orang dan memiliki daya beli sangat tinggi.

Pendapatan per kapita masyarakatnya pada 2019 lalu mencapai USD65 ribu atau lebih dari Rp900 juta per tahunnya. Konsumsi rumah tangga per tahun masyarakat AS juga mencapai USD16 triliun atau setara dengan sepertiga konsumsi rumah tangga dunia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya