Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Harga minyak dunia memperpanjang penurunannya karena prospek permintaan yang memburuk seiring dengan rencana Libya untuk menggandakan produksi minyak mentah mereka.
Dilansir dari Bloomberg, Futures di New York turun menuju US$39 per barel setelah turun 1,9% pada penutupan perdagangan pada Jumat (23/10).
Minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun 1,6% menjadi US$39,23 per barel di New York. Lalu, minyak mentah berjangka Brent untuk bulan yang sama turun 1,5% menjadi US$41,15 per barel di bursa ICE Futures Europe setelah turun 2,7% minggu lalu.
Minyak mentah berjangka di Shanghai International Energy Exchange juga turun 2,6% menjadi 258,4 yuan per barel setelah turun 2,3% pekan lalu.
"Masalah sisi pasokan sekarang sudah pasti mulai meningkat dengan Libya menunjukkan pasokan mereka akan meningkat secara signifikan selama beberapa bulan ke depan. Itu menghadirkan angin sakal baru bagi OPEC," kata ata Daniel Hynes, ahli strategi komoditas senior di Australia & New Zealand Banking Group Ltd, Senin (26/10).
Harga minyak mentah yang merosot setelah National Oil Corp (NOC) Libya menyatakan telah mencabut kondisi kahar (force majeure) pada ekspor dari pelabuhan utama, Ras Lanuf dan Es Sider. Otoritas setempat juga menyatakan produksi minyak Libya akan mencapai 1 juta barel per hari (bph) dalam empat minggu
Faktor lainnya ialah kasus virus korona yang melonjak di Amerika Serikat dan Eropa serta ancaman gelombang kedua virus tersebut. (E-3).
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
"Indonesia harus menunjukkan kesiapan dan ketanggapan dalam menghadapi dampak lanjutan dari dinamika kawasan Timur Tengah.
Pascaserangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, harga minyak jatuh dan saham AS melonjak.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
Harga minyak mengalami lonjakan tajam usai Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran.
Penutupan Selat Hormuz diprediksi bakal mengganggu suplai minyak dunia, menyebabkan lonjakan harga, dan untuk sementara waktu mencegah kapal perang AS keluar dari Teluk Persia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved