Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

SKK Migas : Lifting Minyak Lebihi Target di Kuartal III 2020

Insi Nantika Jelita
23/10/2020 23:14
SKK Migas : Lifting Minyak Lebihi Target di Kuartal III 2020
Suasana di Depo BBM Pertamina Plumpang(antara/Achmad Ibrahim)

KEPALA Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengungkapkan, lifting migas sebesar 1.689 ribu barel minyak ekivalen per hari (BOEPD) hingga September 2020.

Adapun rinciannya ialah lifting minyak sebesar 706,2 ribu barel minyak per hari (BOPD). Angka itu melebihi target di kuartal III 2020 sebesar 100,2% dari Anggaran Pendapatan Negara Perubahan (APBN-P) sebesar 705 ribu BOPD.

Sedangkan, lifting (salur) gas sebesar 5.502 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 99,3% dari target APBN-P yakni 5.556 MMSCFD.

"Adanya kerja keras SKK Migas dan KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) dampak (covid-19) itu bisa kita minimalkan sehingga kita dapat mencapai target revisi yang ditetapkan," ujar Dwi dalam keterangannya, Jakarta, Jumat (23/10).

Ia juga menerangkan, untuk realisasi harga minyak mentah Indonesia (ICP) mencapai US$ 42/barel, atau lebih tinggi dari yang digunakan pada saat penetapan APBN-P sebesar US$38/barel.

Baca juga : Petani Solok Bisa Jual Minyak Sereh Wangi ke Eksportir

"Sehingga menghasilkan penerimaan negara sebesar US$ 6,99 miliar atau 119% melebihi target APBN-P sebesar US$ 5,86 miliar," sebutnya.

Dwi menuturkan, adanya prediksi covid-19 gelombang ke-2 diperkirakan akan menyebabkan ICP rata-rata per tahun sebesar US$ 40/barel, sehingga outlook penerimaan negara dari sektor hulu migas di akhir 2020 akan mencapai US$ 7,21 miliar.

Dwi juga menambahkan, pencapaian tersebut membutuhkan kerja keras SKK Migas-KKKS dan Pertamina untuk memberikan kontribusi yang besar bagi perekonomian Negara.

Laporan lain yang dijelaskan Dwi ialah soal realisasi investasi hulu migas sampai September sebesar US$ 6,9 miliar. Realisasi investasi terbesar dilakukan Pertamina E&P, CPI, Pertamina Hulu Mahakam, BP Berau dan Eni East Sepinggan.

“Saat kondisi sulit seperti ini, tentunya Negara membutuhkan adanya perputaran ekonomi. Kami yakin investasi hulu migas akan menciptakan multiplier effect bagi ekonomi Indonesia sehingga dapat memulihkan perekonomian,” pungkas Dwi. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya