Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
DEPUTI Gubernur Bank Indonesia (BI) Sugeng mengatakan pengembangan industri halal di Indonesia dapat mendukung terjadinya optimalisasi pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk mengembangkan industri halal tersebut dibutuhkan empat langkah strategis.
Langkah pertama, kata Sugeng, ialah membentuk suatu brand halal dengan memberikan pemahaman yang memadai kepada masyarakat tentang produk halal. "Misalnya, makanan halal itu ialah makanan sehat," kata Sugeng dalam dalam pembukaan High Level Seminar on Halal Lifestyle 2020: New Strategy and Business Model of Halal Business sekaligus soft launching ISEF Integrated Virtual Platform 2020 yang diadakan secara virtual, kemarin.
Kedua, membangun jejaring kerja sama dari berbagai unit usaha, termasuk melalui pengembangan jejaring unit bisnis pondok pesantren yang tergabung dalam Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren).
Pada 2020 terdapat ratusan unit bisnis/UMKM di pesantren yang akan diintegrasikan melalui Hebitren sehingga dapat meningkatkan skala ekonomi pesantren. Hal itu akan meningkatkan efisiensi dan posisi tawar (bargaining position), serta mendorong transaksi jual beli antara unit usaha di pesantren.
"Ketiga, memperkuat pembiayaan syariah, melalui integrasi pembiayaan sosial syariah dengan pembiayaan komersial syariah," kata Sugeng.
Langkah keempat, kata Sugeng, industri halal perlu mendorong digitalisasi, antara lain melalui pembentukan platform IKRA (Industri Kreatif Syariah Indonesia) yang sejak 2018 menampilkan produk halal berkualitas, serta meningkatkan kolaborasi untuk penyaluran pembiayaan syariah.
Menurut Sugeng, digitalisasi tersebut dilaksanakan melalui kerja sama antara lembaga keuangan mikro syariah (Baitul Mal wa Tamwil) dan perusahaan teknologi finansial syariah dengan menggunakan aplikasi ponsel pintar.
Hingga Juli 2020, terdapat lebih dari 50 perusahaan teknologi finansial yang sudah menyalurkan pembiayaan syariah dengan nilai hampir Rp4 triliun. (Try/E-3)
SINERGI antara teknologi dan kesadaran kolektif industri dalam menghadapi tantangan krisis energi dan perubahan iklim dinilai penting.
PAMERAN Indonesia International Electronics and Smart Appliances Expo (IEAE) 2025 kembali digelar pada 6-8 Agustus 2025.
INDUSTRI kosmetik dan skincare tanah air yang terus mencatatkan pertumbuhan positif menjadi alasan bagi para manufaktur maklon melahirkan inovasi bagi UMKM.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Pameran China (Indonesia) International E-commerce Industry Expo 2025 yang akan berlangsung pada 3-5 September 2025 akan berusaha mengundang Alibaba Group.
Pendidikan tinggi yang mengedepankan kekayaan budaya lokal dan kemitraan industri akan semakin relevan dalam menghadapi tantangan pariwisata masa depan.
DATA Badan Pusat Statistik (BPS) belakangan ini dikritik dan menjadi diskursus di ruang publik. Itu karena angka-angka yang dirilis dianggap tidak mencerminkan realitas yang ada. Angka
Presiden rabowo Subianto menyoroti capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,12% sebagai salah satu yang tertinggi di kawasan G20 maupun ASEAN.
Pemerintah provinsi sangat aktif dan peduli terhadap dunia usaha, bahkan turun langsung ke lapangan untuk memastikan sinergi berjalan.
Menteri Pariwisata menjelaskan perjalanan wisatawan nusantara pada kuartal kedua 2025 mencapai 331,37 juta perjalanan atau meningkat 22,32% dibandingkan kuartal kedua 2024.
Gaikindo menyatakan daya beli masyarakat saat ini masih lesu, tercermin dari tren penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Core menilai ada kejanggalan beberapa komponen pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved