Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PRESIDEN Joko Widodo kembali menyalurkan bantuan modal kerja kepada para pelaku usaha mikro di daerah Bogor, Jawa Barat, Selasa (29/9).
Di depan puluhan pedagang, kepala negara berpesan untuk tidak mengendurkan semangat. Usaha yang dijalank harus terus berlanjut walaupun omset yang diterima tidak sebesar ketika pandemi belum menyerang.
"Semangat kerja jangan sampai kendur. Pertahankan usaha Bapak dan Ibu. Jangan sampai tutup. Jangan sampai rugi. Untung sedikit tidak apa-apa tapi jangan sampai tutup. Karena kalau sampai tutup untuk memulai awal tahun depan akan lebih sulit lagi," ujar Jokowi saat memberikan bantuan.
Sebagai seseorang yang berlatar belakang pengusaha, ia menyadari betul bagaimana sulitnya untuk bertahan di situasi yang sangat sulit akibat krisis, dalam hal ini, pandemi covid-19.
Tetapi, ia menegaskan bahwa menyerah bukanlah pilihan karena situasi di Tanah Air berpeluang untuk kembali membaik setelah vaksin selesai diproduksi dan disebarkan kepada masyarakat pada tahun depan.
"Saya memahami. Saya mengerti sekali. Saya juga memulai seperti Bapak Ibu sekalian. Usaha pasti naik turun. Tapi jangan sampai kita kehilangan momentum. Jangan sampai, saat sudah normal, modal kerja tidak ada. Ini yang harus betul-betul dihitung," pungkasnya. (OL-8)
Beras yang rusak karena terkena hujan itu disimpan di gudang JNE sejak Mei 2020. Namun, baru dikubur pada November 2021 atau disimpan selama 1,5 tahun.
Pemusnahan/penimbunan bansos yang tidak layak konsumsi harus mengumumkannya ke publik.
Kemensos mengklaim bantuan dari pihaknya memiliki stiker khusus yakni bantuan presiden melalui Kemensos
"Besok kita akan cek lapangan, kita akan mengundang media termasuk dari Kementerian Sosial, kemudian dari Bulog, penyidik dari Polda,"
Dalam setiap pengeluaran beras dari gudang, Bulog menekankan ada prosedur standar yang harus dilakukan. Tujuannya, memastikan proses quality control berjalan dengan baik.
"Didapat keterangan bahwa jumlah beras diperkirakan kurang lebih 1 ton yang kondisinya pada saat ditimbun sudah tidak layak konsumsi karena beras rusak dalam perjalanan menuju KPM,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved